REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh kementerian/lembaga atas kerja kerasnya dalam penanganan virus corona baru (2019-nCoV). Jokowi pun mengapresiasi kerja jajarannya, terutama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dalam memulangkan dan mengobservasi WNI yang sempat tinggal di Provinsi Hubei, China, lokasi pertama corona merebak.
"Saya sangat berterima kasih kepada seluruh kerja keras yang dilakukan oleh Kemenko, oleh seluruh kementerian terutama Kementerian Kesehatan," ujar Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (11/2).
Menurut Presiden, hal itu menunjukkan kewaspadaan dan kehati-hatian pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran virus corona, sehingga tidak masuk ke Indonesia. "Meskipun kemarin ada 62 yang suspect tetapi setelah dicek semuanya pada posisi negatif. Ini patut kita syukuri," ujar Presiden.
Presiden juga meminta Kementerian Sosial dan Kementerian Keuangan mempercepat penyaluran bantuan sosial dan dana desa. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah, demi terhindar dari perlambatan ekonomi. Perlambatan ekonomi global akibat epidemi virus corona memang dikhawatirkan merembet ke Indonesia. "Kita tahu ekonomi global yang baru tidak bersahabat dan adanya serangan virus corona," ujar Jokowi.
Salah satu jurus yang diyakini bisa menangkal perlambatan ekonomi Indonesia adalah menjaga daya beli agar konsumsi rumah tangga tetap kencang. Caranya, dengan memberi stimulus kepada masyarakat melalui bantuan sosial, yakni Program Keluarga Harapan (PKH). Dana desa juga diyakini mampu menumbuhkan kemandirian ekonomi warga di level desa.
"Kementerian Sosial juga sudah belanjakan dalam rangka bansos, PKH itu sangat membantu. Saya juga berharap dana desa bisa lagsung segera direalisasikan sehigga desa-desa daya beli dan konsumsinya akan tak terganggu," jelas presiden.
Januari 2020 lalu, pemerintah mulai membagikan PKH senilai Rp 7 triliun di Jawa Barat. Angka ini merupakan 24 persen dari seluruh alokasi PKH tahun 2020 sebesar Rp 29,3 triliun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika