Rabu 12 Feb 2020 02:40 WIB

Dinkeswan Ajak Masyarakat Aktif Vaksinasi Hewan Peliharaan

Peran serta masyarakat dibutuhan untuk melakukan penyebaran penyakit rabies.

Dokter memberikan vaksin kepada seekor hewan piaraan pada acara World Rabies Day 2019 di Plaza Balaikota, Kota Bandung, Ahad (29/9).
Foto: Abdan Syakura_Republika
Dokter memberikan vaksin kepada seekor hewan piaraan pada acara World Rabies Day 2019 di Plaza Balaikota, Kota Bandung, Ahad (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mengajak masyarakat untuk aktif merawat serta memvaksin hewan peliharaan untuk mencegah penyebaran penyakit rabies.

"Rabies menjadi salah satu penyakit zoonosis yang banyak terjadi layaknya flu burung, dan telah ada kasus gigitan hewan liar pada awal tahun di Kabupaten Lampung Utara, sehingga perlu peran serta masyarakat untuk melakukan pencegahan, " ujar PltKabid Kesehatan Hewan dan Kesmavetpada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Anwar Fuadi di Bandarlampung, Selasa (11/2).

Ia mengatakan, langkah pencegahan perlu dilakukan sebab rabies menjadi salah satu penyakit zoonosis (penularan dari hewan ke manusia) yang dapat menyebabkan kematian.

"Tidak semua gigitan hewan positif rabies dan tidak semua juga negatif, sehingga perlu pencegahan dan penanganan yang cepat agar tidak menyebabkan kematian," katanya.

Menurutnya, peran serta masyarakat dapat dilakukan dengan beragam upaya mudah, yaitu dengan melakukan vaksinasi kepada hewan peliharaan, menjaga kebersihan hewan serta jangan melepasliarkan hewan peliharaan.

"Hewan peliharaan jangan di lepasliarkan sebab rentan terinfeksi rabies, selalu menjaga kebersihan kandang, serta memberi vaksin secara rutin dengan memanfaatkan program vaksinasi massal yang di selenggarakan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan," katanya.

Program vaksinasi rabies secara massal yang dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dilakukan secara rutin padaJuni serta September.

"Vaksinasi massal yang biasa dilakukan pada bulan September, kali ini kami tambah dengan bulan Juni, dan telah tersedia 30.000 vaksin bagi hewan peliharaan," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut menjadi salah satu bentuk antisipasi penyebaran rabies, terutama di daerah beresiko tinggi, dan perlu peran serta masyarakat dengan segera melaporkan bila ada gigitan dari hewan liar agar hewan dapat dikarantina serta korban dapat tertangani secara cepat.

"Langkah antisipasi telah dilakukan melalui pemberian vaksin massal di daerah berisiko tinggi, penanganan secara cepat bagi korban gigitan, langkah pembebasan pulau dari rabies, salah satunya di Pulau Pisang " katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement