Jumat 24 Jun 2022 16:32 WIB

Jabar Dapat Tambahan Vaksin PMK 119 Ribu Dosis

Sebelumnya Jabar sudah mendapatkan 1.600 dosis vaksin dan sudah didistribusikan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk hewan ternak sapi di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Dokter hewan menyiapkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk hewan ternak sapi di Cilembu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat mendapat tambahan dosis vaksin untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) dari Kementerian Pertanian sekitar 119 ribu dosis. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar M Arifin Soedjayana, pihaknya sebelumnya sudah mendapatkan 1.600 dosis vaksin dan sudah didistribusikan ke kabupaten/kota di Jabar, termasuk ke Tanjungsari, Kabupaten Sumedang ketika Gubernur Jabar turut menyuntikkan vaksin pada sapi di sana. 

"Kemudian hari ini sudah di perjalanan malah mungkin sudah datang 119 ribu dosis vaksin. Jadi bakal ada 120 ribu dosis vaksin PMK di Jabar. Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan kabupaten/kota, kemudian akan didistribusikan mulai besok agar mereka langsung melakukan vaksinasi," ujar Arifin, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga

Arifin mengatakan, dengan keterbatasan jumlah vaksin yang didapat, pihaknya akan memprioritaskan distribusi vaksin ke sentra-sentra sapi perah di Jabar. Itu karena PMK sangat memengaruhi produktivitas sapi perah.

Adapun sentra-sentra sapi perah di Jabar, kata dia, di antaranya Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bogor.

"Nah itu yang sentra-sentra sapi perah di Jabar yang tergabung kepada Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI). Kita juga menggandeng mereka untuk pelaksanaan vaksinnya karena harus langsung di-upload ke sistem informasi kesehatan hewan nasional (iSIKHNAS)," papar Arifin. 

Dalam iSIKHNAS, Arifin mengatakan, data sapi yang telah tervaksin akan terlihat di dashboard berdasarkan nomor induk kependudukan pemilik sapi tersebut. Di sisi lain, Arifin mengakui jumlah vaksin yang diberikan saat ini memang belum ideal. Pihaknya menargetkan 600 ribu ekor hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba dan kambing mendapatkan vaksin PMK. 

"Sekarang kita kan baru dikasih 120 ribu, sementara baru 800 ribu (vaksin impor) datang. Katanya sampai dengan 3 juta dosis vaksin yang akan diadakan Kementerian. Ya mudah-mudahan kita diberikan lagi, kan satu ekor hewan itu mendapatkan tiga kali vaksinasi karena kan harus ada pengulangan," katanya.

Setelah mendapat vaksin pertama, kata dia, satu bulan kemudian mendapat dosis kedua dan untuk booster sendiri diberikan enam bulan setelah dosis kedua. Dengan skema tersebut, idealnya, jumlah target hewan ternak yang harus divaksin berarti membutuhkan 1,8 juta dosis vaksin. 

Sementara itu, saat ini hewan ternak yang terjangkit PMK ada di 25 kabupaten/kota. Dua daerah yang aman di Jabar yaitu Pangandaran dan Kota Sukabumi. Meski 25 kabupaten/kota terjangkit, tetapi dari jumlah desa kelurahan di Jabar yang terjangkit hanya tujuh persennya. 

"Penambahan kasus ada tapi tingkat kesembuhannya sudah 40 persen. Jadi terus berkurang, yang terkena sudah mulai sembuh dan sekarang total yang sakit (PMK) di angka 23 ribu, tapi sembuh 40 persen," katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement