REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini akan memulai proyek pengembangan tiga bandar udara di Provinsi Papua Barat. Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan transportasi udara di daerah tersebut.
"Hari ini saya bersama Bupati Manokwari, Pegunungan Arfak, dan Bupati Fakfak ke Jakarta. Besok, Rabu, 12 Februari, kita melakukan penandatanganan kesepakatan bersama Kementerian Perhubungan tentang pembangunan tiga bandara di Papua Barat," kata Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, di Manokwari, Selasa (11/2).
Ia menjelaskan, Kementerian Perhubungan akan memperpanjang landasan pacu Bandara Rendara Rendani Manokwari. Pengembangan pada tahap pertama, panjang landasan pacu ditambah sejauh 100 meter.
"Yang kita rencanakan 300 meter perpanjangan 'runway' (landasan pacu) Bandara Rendana, namun baru 100 meter yang baru bisa dilaksanakan. Sisanya, bertahap akan dilakukan pada tahun berikutnya," kata dia.
Kementerian pun, kata Dominggus, akan melanjutkan pemasangan "boox cover" di ujung Bandara Rendani. Selanjutnya penimbunan dan pengerasan sebelum dilakukan pengaspalan.
Di Kabupaten Pegunungan Arfak, Kementerian Perhubungan akan meningkatkan landasan pacu Bandara Anggi menjadi 1.500 meter serta membangun terminal. Untuk Fakfak, bandara akan dipindah ke Siboru. Lokasi yang lama sulit dikembangkan sehingga dicarikan lokasi baru yang lebih strategis dan aman.
Ia berharap, pengembangan bandara itu mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah setempat. Sedangkan masyarakat diminta mendukung pembangunan tersebut agar berjalan lancar.
"Pemerintah bangun daerah itu supaya daerah tersebut maju, ekonomi masyarakat berkembang, mobilitas transportasi mudah dan murah, lalu kalau ada potensi pariwisata masyarakat dari luar juga bisa berkunjung dengan gampang," kata dia.
Pada sektor pariwisata, kata dia, Manokwari pintu masuk bagi beberapa daerah, seperti Teluk Wondama yang memiliki objyek wisata bahari serta Pegunungan Arfak dengan objek wisata minat khusus khas pegunungan.