Kamis 06 Feb 2020 18:35 WIB

63 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau

Ikan-ikan di keramba-keramba di Danau Maninjau mati setelah angin kencang.

Keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Nagari Koto Malintang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Foto: Antara
Keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Nagari Koto Malintang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Berat total ikan yang mati di kawasan Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencapai 63 ton menurut pejabat Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan setempat pada Kamis (6/2).

"Kematian ikan ini kemungkinan akan bertambah karena pada Rabu (5/2) ikan mati hanya 1,5 ton," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam Ermanto di Lubukbasung.

Ikan-ikan mati itu, menurut dia, berasal dari keramba jaring apung milik 11 petani di Linggai, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjungraya. Masing-masing petani menghadapi kematian antara satu sampai 15 ton di daerah itu. "Empat petani menghadapi kematian ikan di atas 10 ton," katanya.

Ia menjelaskan bahwa ikan-ikan di keramba-keramba yang ditempatkan di kawasan Danau Maninjau mati setelah angin kencang datang pada Ahad (2/2). "Kematian ikan itu mulai terjadi pada Rabu (5/2)," katanya.

"Kami sudah mengimbau petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau. Saat ini pemerintah kecamatan sedang mencari lokasi penguburan bangkai ikan," ia menambahkan.

Ermanto juga menganjurkan petani segera memanen ikan dari keramba mereka atau memindahkan ikan yang sudah disemai ke kolam air yang tenang untuk menekan kerugian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement