Kamis 06 Feb 2020 14:36 WIB

64 Rumah Sakit BUMN Siaga Atasi Virus Corona

Rumah sakit BUMN melakukan sosialisasi virus corona.

Red: Nur Aini
Petugas medis mengecek ruang isolasi khusus untuk menangani pasien penderita penyakit pneumonia berat akibat terjangkit wabah novel Coronavirus (nCoV) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2/2020).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Petugas medis mengecek ruang isolasi khusus untuk menangani pasien penderita penyakit pneumonia berat akibat terjangkit wabah novel Coronavirus (nCoV) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kraton, Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (5/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 64 rumah sakit milik badan usaha milik negara (BUMN) bersiaga dengan melakukan sosialisasi tentang infeksi virus corona dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus tersebut di Indonesia.

Sosialisasi tentang infeksi virus dengan nama Novel Corona Virus (Ncov) itu bertujuan untuk membangun pemahaman dan kesadaran tentang penyebaran virus berbahaya tersebut. Mereka juga menjalin kerja sama seluruh instansi terkait dengan rumah sakit di seluruh Indonesia.

Baca Juga

Direktur Utama Rumah Sakit Pertamina Pusat dr. Fathema Djan Rachmat menjelaskan penyebaran virus corona itu hanya bisa dicegah dengan membangun kesadaran dan kerja sama semua instansi terkait dengan rumah sakit terutama rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk pemerintah.

“Pemahaman dan kerja sama harus dilakukan oleh semua pihak terkait dan 64 rumah sakit BUMN harus berperan aktif dalam pencegahan penyebaran infeksi Novel Coronavirus di Indonesia,” kata dr. Fathema di Jakarta, Kamis (6/2).

Fathema menambahkan penyebaran virus itu begitu cepat dan perlu mengambil langkah dengan tetap berhati-hati dan selalu siaga dalam menghadapi kemungkinan yang ada. Rumah Sakit BUMN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Rumah sakit diimbau untuk melakukan kordinasi dengan Kemenkes dan Dinas Kesehatan dari tingkat daerah hingga pusat dan 3 rumah sakit yang menjadi rujukan secara nasional, yaitu RSPAD Gatot Subroto, RS Persahabatan, dan RSPI Sulianti Saroso. Dalam sosialisasi tersebut, selain pemberian pengetahuan tentang standar penanganan dan identifikasi sumber infeksi, juga digelar peragaan penggunaan APD - Alat Pelindung Diri yang harus digunakan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit oleh Tim PPI RS Pusat Pertamina.

Direktur P2PML Kementerian Kesehatan RI dr. Wiendra Waworuntu M.Kes mengingatkan pentingnya edukasi kepada pasien, keluarga, dan masyarakat sehingga dapat meredam berita hoaks yang beredar di masyarakat.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta RS BUMN cepat tanggap dalam mencegah masuknya virus tersebut masuk ke Indonesia. Langkah kesiapsiagaan tersebut dibuktikan dengan membentuk tim gerak cepat identifikasi dan pencegahan penyebaran virus Corona di seluruh Indonesia. Wabah virus yang berasal dari China ini telah menyebar ke 27 negara di dunia, dan telah menjadi perhatian WHO dan Kementerian Kesehatan seluruh negara.

Saat ini telah ada 20.626 orang yang positif terinfeksi dengan korban sebanyak 462 jiwa. Angka kematian itu memang masih di bawah angka kematian akibat MERS dan SARS, tetapi kecenderungannya angka itu akan bertambah, sehingga dinilai harus diantisipasi oleh semua pihak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement