Rabu 05 Feb 2020 08:57 WIB

Ketua Dewas: Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Tumbuh

Indeks kepuasan pelayanan BP Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK juga meningkat.

BPJS Ketenagakerjaan yang kini dikenal dengan nama BPJamsostek
Foto: BPJAMSOSTEK
BPJS Ketenagakerjaan yang kini dikenal dengan nama BPJamsostek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Guntur Witjaksono, menyatakan capaian kinerja kepesertaan, hasil investasi, dan pelayanan tetap tumbuh positif di tahun 2019 meski dalam situasi ketidakpastian. Direksi telah meningkatkan cakupan kepesertaan hingga 55,2 juta pekerja atau tumbuh 9,1 persen dan meraih Yield Of Investment (YOI) tahun 2019 sebesar 7,34 persen.

Siaran pers Dewas BPJAMSOSTEK yang diterima di Jakarta, Rabu (5/2), menyebutkan indeks kepuasan pelayanan juga meningkat mencapai 95,3 persen. Pencapaian ini tentunya berkat kerjasama dan peran semua pihak yang terkait.

Baca Juga

Guntur menjelaskan Dewan Pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan tugas BPJAMSOSTEK serta memberikan saran, nasihat, dan pertimbangan kepada direksi baik secara tertulis maupun melalui Rapat Gabungan Dewas-Direksi setiap bulan. Dewas juga selalu mendorong manajemen BPJAMSOSTEK untuk selalu mencari cara-cara baru dalam meningkatkan kinerja dan memanfaatkan dengan optimal seluruh sumber daya yang dimiliki tanpa meninggalkan aspek kepatuhan, kehati-hatian dan kajian risiko karena mengelola dana amanah dari pemberi kerja dan pekerja agar mereka terlindungi.

"BPJAMSOSTEK memiliki modal yang sangat besar dalam menjalankan fungsinya. Selain sumber daya manusia yang tersebar di seluruh Indonesia, manajemen juga didukung oleh Dewas yang merupakan perwakilan dari berbagai stakeholder, baik dari unsur pemerintah, pekerja, pemberi kerja dan tokoh masyarakat," ujar Guntur.

Terkait pengelolaan dana, dirinya juga memberikan catatan khusus agar Direksi BPJAMSOSTEK selalu menekankan aspek kepatuhan, kehati-hatian dan transparansi dalam melaksanakan kegiatan investasi. Untuk itu, BPJAMSOSTEK telah mempunyai skema kerjasama dengan KPK dalam hal aspek pencegahan atas praktik-praktik koruptif.

"Dinamika di pasar modal saat ini harus diantisipasi manajemen BPJAMSOSTEK. Jangan sampai terkena imbas fluktuasi IHSG terlalu dalam. Pastikan aspek governance dan prudent menjadi prioritas dalam usaha memberikan hasil pengembangan yang optimal bagi peserta," ucap Guntur.

Dia juga bersyukur lembaga yang diawasinya tidak terjebak dalam kegiatan investasi tidak bertanggungjawab. Hingga kini, dana dalam kondisi aman dan tidak mengalami permasalahan gagal bayar serta kekurangan liquiditas seperti beberapa lembaga asuransi BUMN lainnya.

"Sekali lagi saya apresiasi atas capaian 2019, walaupun tentunya kami tetap menunggu hasil audit KAP yang sedang berjalan dan telah memiliki beberapa catatan untuk perbaikan ke depan yang akan segera kami sampaikan juga kepada Direksi secara resmi," ucap Guntur.

Dia menyatakan Dewan Pengawas akan terus mengawal dan memastikan kegiatan operasional selalu berjalan pada koridor yang telah ditentukan. "Semoga jajaran Direksi BPJAMSOSTEK tetap dapat menjalankan amanah dan menerima masukan positif dari semua pemangku kepentingan (stakeholder)," kata Guntur.

Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Agus Susanto menyampaikan ucapan terimakasih kepada jajaran Dewan Pengawas atas pengawasan, dukungan dan masukan yang diberikan dalam menjalankan operasional BPJAMSOSTEK.

"Dukungan Dewan Pengawas kepada jajaran Direksi BPJAMSOSTEK selama ini sangat luar biasa. Kami selalu berusaha menjalankan saran yang disampaikan. Kami semua mempunyai tujuan yang sama untuk melindungi seluruh pekerja Indonesia melalui tugas dan wewenang masing," ucap Agus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement