REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta pemberantasan narkoba tak dilakukan main-main. Ia menyebut, penyebaran narkoba di Indonesia kian mengkhawatirkan dengan adanya ratusan titik penyebaran narkoba.
"Penyebaran narkoba di Indonesia ini makin mengkhawatirkan, di mana data terbaru menunjukkan bahwa ada lebih dari 600an titik penyebaran narkoba di Indonesia. Belum lagi, kita juga tahu bahwa banyak terjadi pengendalian narkoba dari dalam lapas,” kata Sahroni di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).
Sebagai pimpinan Komisi III yang merupakan mitra kerja kepolisian dan BNN sebagai ujung tombak pemberantasan narkoba, Sahroni menyebut isu narkoba ini menjadi salah satu fokus di lembaga. Karena itu, BNN dan kepolisian diminta Sahroni untuk terus meningkatkan kinerja dalam pemberantasan narkoba.
“Karena narkoba ini akan sangat merusak masa depan anak-anak kita, maka pemberantasannya juga tidak boleh main-main,” kata Sahroni.
Pernyataan ini disampaikan politikus Nasdem itu usai dirinya menyaksikan pemusnahan barang bukti shabu yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) pertama kali di tahun 2020 ini. Adapun, barang bukti yang dimusnahkan merupakan sitaan dari sebuah kasus yang diungkap di Medan pada bulan Desember tahun 2019.
Pada saat pengungkapan kasus tersebut, jumlah barang bukti yang disita seberat 52,04 Kg. Setelah disisihkan 250 gram untuk kepentingan laboratorium atau pembuktian di persidangan, sabu yang dimusnahkan seberat 51,79 Kg.
“Saya harapkan pencapaian ini bisa jadi pemicu semangat bagi BNN untuk terus semangat dalam memberantas narkoba, dengan tetap bekerjasama dengan lembaga lain,” kata legislator asal Tanjung Priok itu.