Selasa 04 Feb 2020 11:17 WIB

Pemerintah Jamin Corona tak Bahayakan Masyarakat Natuna

Pemerintah akan terus berkomunikasi dengan masyarakat Natuna.

Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Mahfud MD, mengatakan pemerintah menjamin pemulangan WNI ke Natuna tidak membahayakan kesehatan warga setempat.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Indonesia Mahfud MD, mengatakan pemerintah menjamin pemulangan WNI ke Natuna tidak membahayakan kesehatan warga setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjamin evakuasi 238 warga negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, China, ke Natuna. Pemerintah berupaya agar wabah virus corona tidak akan membahayakan warga Natuna, Kepulauan Riau.

"Pemerintah menjamin bahwa penyelesaian pemulangan warga negara di Indonesia di sana itu dilakukan dengan akurat dan tidak membahayakan masyarakat Natuna," kata Menko Polhukam Mahfud MD seusai menerima Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2).

Baca Juga

Hadir dalam rapat itu, yakni Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti dan Ketua DPRD Natuna Andes Putra, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Bahkan, lanjut Mahfud, Menkes Terawan siap menjamin badannya untuk bertindak lebih dulu dibandingkan dengan yang lain.

"Misalnya dalam menghadapi risiko-risiko itu jadi lebih tinggi daripada sekadar menjamin," katanya.

Kemudian pemerintah akan menangani dengan secermat-cermatnya masalah yang sedang berlangsung. Termasuk berkomunikasi terus dengan masyarakat Natuna.

"Pendidikan sekolah-sekolah supaya diselenggarakan seperti biasa tidak ada hari libur karena memang tidak apa-apa. Semua yang sekarang ada di Natuna yang dipulangkan dari RRC itu dalam keadaan sehat, cuma untuk melaksanakan standar internasional maka dilakukan hal yang seperti sekarang ini, di mana dikarantina dulu diperiksa setiap hari sampai sekian hari dengan catatan Menteri Kesehatan berada di paling depan di bidang ini," kata Mahfud memaparkan.

Ia pun mengakui adanya keterlambatan informasi kepada warga Natuna terkait pemilihan lokasi WNI dari Wuhan sehingga muncul penolakan dari warga sekitar.

"Memang terjadi semacam bukan miskomunikasi ya, keterlambatan informasi, karena perkembangan berlangsung begitu cepat. Sehingga pemerintah begitu mendapat lampu hijau untuk memulangkan saudara-saudara kita WNI dari Wuhan, RRC itu langsung bekerja cepat dan memutuskan mengambil tempat di Natuna," kata Mahfud.

Ia menambahkan, Natuna dianggap tempat paling mudah, paling aman, dan dekat dengan instalasi militer untuk dilakukan sesuatu dengan cepat.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement