REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk peningkatan pelayanan bagi pengguna bus Transjakarta, Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mengusulkan agar PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melengkapi shelter atau halte bus Transjakarta yang mumpuni dengan mushala dan toilet.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, kedua fasilitas tersebut saat penting untuk kenyamanan pengguna moda transportasi Transjakarta. Terlebih jumlah penumpang Transjakarta terus meningkat tiap harinya. “Ini kebutuhan yang banyak diminta masyarakat, bagaimana halte bisa jadi tempat yang nyaman, ada tempat ibadah, ada toilet jadi penumpang gak harus keluar halte untuk mendapat fasilitas itu,” ujarnya dalam rapat kerja di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (3/2).
Abdul Aziz menilai mushala dan toilet menjadi kebutuhan dasar bagi penumpang bus Transjakarta. Apalagi bila waktu tunggu bus yang cukup lama, sehingga pengguna bisa memanfaatkan waktu untuk beribadah atau kebutuhan ke kamar kecil. Karena itu usulan ketersediaan mushala dan toilet di shalter ini menjadi kebutuhan dasar bagi penumpang
Menanggapi hal itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Transjakarta Yoga Adiwinarto mengaku akan menindaklanjuti penambahan fasilitas seperti yang diusulkan Komisi bidang perekonomian DPRD DKI Jakarta.
Ia menjelaskan, hingga saat ini PT Transjakarta memiliki sebanyak 278 shelter eksisting yang tersebar di seluruh ibu kota. Lima di antaranya telah memiliki mushala dan toilet, seperti shelter Glodok, Monas, Karet, Tendean, dan Patra Kuningan.
“Yang jelas tahun 2020 ini kami akan fokus untuk terus mengembangkan layanan dan juga memperbaiki fasilitas, karena memang ternyata ketika kami tambahkan fasilitas mushala dan toilet justru minatnya sangat banyak terutama saat ibadah tiba, mushala pasti dipenuhi pengunjung,” terang Yoga.
Hanya saja, ia menjelaskan, penambahan dua fasilitas tersebut hanya dapat dibangun di shelter yang memiliki luas yang cukup. Sejauh ini, PT Transjakarta sudah menginventarisir untuk merevitalisasi dua shelter yang akan dilengkapi mushala dan toilet.
Sementara, Yoga akan mengutamakan halte yang memiliki luas cukup besar dan banyak penumpangnya saat jam sibuk, untuk direvitalisasi tahun ini. Salah satunya Halte Slipi Petamburan.
“Dalam waktu dekat shelter yang akan kami revitalisasi ada dua, masing-masing Slipi dan Petamburan, ada penambahan musala dan toilet seperti permintaan dewan,” terangnya.