Senin 03 Feb 2020 17:19 WIB

Istana: KBRI Terus Pantau Tujuh WNI yang Masih di China

Tujuh WNI yang tetap berada di Hubei akan terus dipantau.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Istana: KBRI Terus Pantau Tujuh WNI yang Masih di China. Foto: Proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei China sesaat setelah turun dari pesawat Boeing A330-300 Batik Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Ahad (2/2).
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Istana: KBRI Terus Pantau Tujuh WNI yang Masih di China. Foto: Proses evakuasi WNI dari Wuhan, Hubei China sesaat setelah turun dari pesawat Boeing A330-300 Batik Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Ahad (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui KBRI akan terus memantau dan berkomunikasi dengan tujuh WNI yang masih berada di Hubei, China. Sedangkan sebanyak 238 WNI yang sebelumnya berada di Provinsi Hubei pun telah dipulangkan ke Indonesia.

"Tujuh WNI yang tetap berada di Hubei akan terus dipantau dan berhubungan dengan KBRI. Kita harapkan mereka juga bisa melewati masa-masa sulit ini," ucap Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman kepada wartawan, Senin (3/2).

Baca Juga

Setibanya 238 WNI di Indonesia, pemerintah pun menjamin para WNI serta 42 tim penjemput itu dalam keadaan sehat. Mereka juga akan menjalani observasi selama masa karantina selama 14 hari di Natuna.

"Semua prosedur dilaksanakan secara profesional sesuai protokol WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), serta dikoordinasikan semua kementerian dan lembaga bekerja sesuai fungsinya dalam Inpres No.4/2019," tambahnya.

Karena itu, lanjutnya, pemerintah mengucapkan terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang berbesar hati menerima 238 WNI yang dievakuasi kembali ke Tanah Air.

"Pemerintah mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas keikhlasan dan kebesaran hati menerima keprihatinan bersama terhadap saudara sebangsa kita 238 WNI dalam evakuasi kemanusiaan dari Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok," kata Fadjroel.

Fadjroel berharap kerjasama seluruh masyarakat Indonesia untuk mengantisipasi menyebarnya virus jenis baru ini dapat berjalan efektif dan optimal.

Ia juga menyampaikan pemerintah menjamin perlindungan kesehatan para WNI tersebut dan akan dipantau secara langsung oleh Menteri Kesehatan bersama tim yang juga berkantor di Natuna.

Selain itu, Presiden Jokowi juga telah menginstruksikan agar seluruh penerbangan dari dan ke China dihentikan untuk sementara mulai Rabu (5/2) pukul 00.00 WIB.

"Juga kepada pendatang yang tiba dari Tiongkok dan sudah berada di sana selama 14 hari, tidak diizinkan masuk dan transit di Indonesia," tambah dia.

Pemerintah juga menghentikan fasilitas bebas visa kunjungan dan visa on arrival ke Indonesia untuk warganegara China. Fadjroel menyampaikan seluruh WNI pun diminta agar tak melakukan perjalanan ke China hingga wabah virus korona ini tertangani dan dinyatakan selesai oleh WHO.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement