REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dua nelayan tradisional asal Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau ditemukan selamat setelah dua hari terombang-ambing di tengah laut. Keduanya terapung di laut akibat kapal cepat yang mereka gunakan mengalami mati mesin di perairan Tanjung Jati.
Bagi masyarakat Bengkalis, perairan Tanjung Jati dikenal sebagai kawasan yang cukup rawan. Pada waktu tertentu, perairan yang berada di bagian ujung Pulau Bengkalis tersebut kerap terjadi ombak tinggi dan sangat diwaspadai oleh kapal feri tujuan Dumai maupun para nelayan.
Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak, dalam keterangannya di Pekanbaru pada Senin mengatakan dua nelayan bernama Ilyas (50) dan Burhan (47) ditemukan selamat di Tanjung Jati itu pada Ahad (2/2) siang sekitar pukul 11.00 WIB. "Kedua korban ditemukan pada titik koordinat 01 41 009 N - 101 43 963 E kurang lebih jarak 8 hingga 10 Nautical Mile," katanya.
Ilyas dalam keterangannya kepada petugas Basarnas mengaku bahwa dia bersama rekannya Burhan berangkat memancing pada Sabtu pagi. Kedua warga Desa Deluk, Kecamatan Bengkalis itu menggunakan kapal fiber bermesin tempel.
Selama dua hari tersebut, kedua nelayan itu mengonsumsi perbekalan yang dibawa hingga akhirnya dapat ditemukan petugas SAR gabungan. "Tiba-tiba mesin kapal kami mati dan kami terombang-ambing di tengah laut," ujar Ilyas.
Beruntung keduanya berhasil ditemukan tim gabungan Basarnas, BPBD, dan Polair Polres Bengkalis yang sebelumnya menerima laporan kejadian tersebut dari masyarakat. "Kami bertemu dengan nelayan dan tim SAR Gabungan yang mencari di tengah laut. Saya sangat bersyukur karena bisa ditemukan dan selamat," tambah Ilyas.