REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Harga jual bawang putih impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pekan ini mengalami kenaikan menjadi Rp 50 ribu per kilogram (kg) dibanding sebelumnya dengan harga Rp 28 ribu per kg. Menurut salah seorang pedagang di Pasar Bitingan Kudus Asiyani di Kudus, Senin (3/2), kenaikan harga jual bawang putih impor jenis kating terjadi sejak sepekan terakhir dan kenaikannya memang berlangsung cepat.
Informasi yang berkembang, kata dia, ada yang menyebutkan bahwa stok bawang impor sementara mulai terbatas karena belum ada impor sejak adanya kasus penyebaran virus dari negara asal impor komoditas tersebut. Ia mengakui masih bisa mendapatkan stok bawang putih, meskipun harganya mengalami lonjakan signifikan.
Meskipun terjadi kenaikan, lanjut dia, pelanggannya yang didominasi pemilik warung makan tidak mengurangi kuantitas pembelian karena mereka memang membutuhkan untuk keperluan memasak makanan yang hendak dijual. "Berbeda dengan konsumen rumah tangga, biasanya memang mengurangi karena harganya memang jauh lebih tinggi," ujarnya.
Tono, pedagang grosir bawang putih mengakui sejak sepekan terakhir harga kulakan bawang putih memang naik menjadi Rp 50 ribuan per kg untuk tingkat eceran. "Sebelumnya memang berkembang informasi importir belum berani mendatangkan komoditas tersebut dari negara asalnya, China. Meskipun demikian, stok barang yang tersedia masih tetap saya jual dengan mengikuti perkembangan harga terbaru," ujarnya.
Ia mengakui stok bawang putih yang dijual berasal dari Surabaya yang setiap pembelian bisa mencapai 8 ton dan biasanya habis dalam sepekan. Selama berbisnis bawang putih, dia mengakui, belum pernah mendapatkan bawang putih selain dari China.
Untuk komoditas lainnya, seperti cabai merah keriting dijual Rp 50 ribu per kg, cabai rawit putih Rp 25 ribu per kg, dan cabai rawit Rp 75 ribu per kg. Sementara harga jual bawang merah dijual Rp 35 ribu per kg, wortel dijual Rp 14 ribu per kg, dan harga kentang dijual Rp 17 ribu per kg.