Sabtu 01 Feb 2020 17:33 WIB

Satgas ke Australia Diingatkan Pentingnya Koordinasi

Panglima TNI melepas Satgas Garuda untuk bantu tangani kebakaran hutan di Australia

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Christiyaningsih
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) memberi sambutan saat melepas pemberangkatan Delegasi Indonesia Satgas Garuda RI penanganan kebakaran hutan (Karhutla) di Australia di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) memberi sambutan saat melepas pemberangkatan Delegasi Indonesia Satgas Garuda RI penanganan kebakaran hutan (Karhutla) di Australia di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto melepas satuan tugas (Satgas) Garuda untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di Australia, Sabtu (1/2). Dalam sambutannya, Hadi mengingatkan pentingnya koordinasi dengan pemerintah Australia.

"Laksanakan kooordinasi yang tepat dengan satgas Australia karena mereka yang pegang dan mengoordinasikan upaya yang ada," kata Hadi di Lanud Halim Perdana Kusuma, Sabtu (1/2).

Baca Juga

Selain itu, dirinya juga mengingatkan pentingnya koordinasi dengan instansi yang terlibat dalam operasi tersebut. Menurutnya hanya dengan sinergi dan kerja sama yang baik maka upaya yang dilakukan Satgas Garuda  dapat mencapai hasil yang maksimal.

"Laksanakan tugas dengan profesional, para prajuit sekalian tidak hanya membawa nama TNI tapi juga nama bangsa dan negara," ucapnya.

Hadi menuturkan Satgas Garuda ada untuk misi kemanusiaan tersebut. Apalagi Australia adalah negara tetangga yang juga kerap membantu saat Indonesia terkena bencana.

"Oleh karenanya sudah selayaknya kita semua memberikan bantuan kepada negara tetangga kita," ungkap Hadi.

TNI menerjunkan 41 personel yang terdiri dari tiga orang Tim LO berasal dari Angkatan Udara (AD) dan satu dari Angkatan Udara (AU). Kemudian Tim Zeni Konstruksi 36 orang dengan rincian 26 orang TNI AD (menzikon), enam orang TNI AL (yonmar) dan empat orang TNI AU (disfaksonau), serta dua orang dari tim kesehatan TNI AD.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement