Sabtu 01 Feb 2020 14:49 WIB

Panglima TNI: Sudah Selayaknya Kita Bantu Australia

Ada kerja sama yang ditandatangani antara Indonesia-Australia pada 2006.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andi Nur Aminah
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) memberi sambutan saat melepas pemberangkatan Delegasi Indonesia Satgas Garuda RI penanganan kebakaran hutan (Karhutla) di Australia di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA FOTO
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kanan) memberi sambutan saat melepas pemberangkatan Delegasi Indonesia Satgas Garuda RI penanganan kebakaran hutan (Karhutla) di Australia di Base Ops Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melepas satuan tugas (Satgas) Garuda penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Australia di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Sabtu (1/2). Adanya kerja sama yang ditandatangani antara Indonesia-Australia pada tahun 2006 membuka ruang bantuan satu sama lain jika diperlukan. "Oleh karenanya selayaknya kita semua beri bantuan terhadap negara Australia," kata Hadi dalam sambutannya.

Dia berpesan agar para anggota TNI yang tergabung dalam Satgas Garuda bisa melaksanakan tugas dengan profesional. Sebab prajurit yang dikirim tidak hanya membawa nama TNI, tapi juga nama bangsa dan negara. "Perhatikan selalu faktor keamanan karena kita berhadapan dengan kekuatan alam yang kadang tidak dapat diprediksi, pelajari dengan cepat situasi yang ada susunan tugas agar seluruh kendala dapat diantisipasi dan diatasi," imbaunya.

Baca Juga

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) tersebut mengatakan Satgas Garuda akan fokus membantu memadamkan dan membersihkan wilayah yang terdampak kebakaran. Ia berharap bantuan yang diberikan oleh prajurit TNI dalam menangani karhutla bisa mengurangi beban Australia.

Satgas Garuda RI terdiri dari 41 personel TNI yang terdiri dari tiga orang Tim LO yang berasal dari dua angkatan Udara (AD) dan satu dari Angkatan Udara (AU). Kemudian Tim Zeni Konstruksi 36 orang dengan rincian 26 orang TNI AD (menzikon), enam orang TNI AL (yonmar) dan empat orang TNI AU (disfaksonau). Serta dua tim kesehatan dari TNI AD.

Selain TNI, satu orang berasal dari Kementerian Luar Negeri dan dua orang dari BNPB juga ikut diterjunkan. Sehingga total yang dikirimkan berjumlah 44 orang. "Lama kegiatan penugasan saat ini yang kita siapkan adalah satu bulan namun bisa diperpanjang apabila dirasa masih diperlukan untuk membantu pemadaman," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement