REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengungkapkan, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Kulonprogo akan beropeasi penuh pada Maret 2020. Sebelumnya bandara tersebut masih dibuka untuk melayani beberapa penerbangan saja karena bangunan bandara yang belum selesai 100 persen.
"Pada 29 Maret nanti Bandara Ineternasional Yogyakarta akan beroperasi penuh, pada saat itu pergerakan penumpang akan akan masif sekali," kata Budi, Jumat (31/1).
Untuk mengantisipasi pergerakan penumpang tersebut, Budi meminta seluruh pihak terkait untuk mengoptimalkan integrasi antarmoda. Dengan begitu menurutnya akan mempermudah aksesibilitas masyarakat dari dan menuju bandara tersebut.
"Saya telah meminta kepada Dirjen Perhubungan Darat dan Damri untuk mengoptimalkan headway atau waktu tunggu bus Damri per 30 menit,” tutur Budi.
Budi memastikan saat ini Kemenhub sudah memberikan subsidi tarif untuk bus Damri dari dan menuju Bandara Internasional Yohyakarta. Subsidi tersebut diberikan untuk rute Damri di di dua shelter Damri yaitu dari m Sleman City Hall dan Hartono Mall dengan tarif Rp 25 ribu.
“Kami memberikan subsidi di dua shelter yang waktu tunggunya sudah bagus, sehingga kita harapkan masyarakat terbiasa untuk menggunakan transportasi bus Damri dari dan menuju ke sini (Bandara Internasional Yogyakarta)," jelas Budi.
Dia menilai saat ini Damri sudah melakukan sosialisasi layanan bus dari dan ke Bandara Internasional Yogyakarta. Termasuk juga hrga bus damri yang sudah disubsidi pemerintah sehingga masyarakat bisa memilih menggunakan bus tersebut dari dan ke bandara.
Saat ini, Bandara Internasional Yogyakarta sudah didukung moda transportasi umum seperti Damri, SatelQu, taksi bandara, taksi daring, dan kereta dari stasiun terdekat Stasiun Wojo yang dapat ditempuh 10 menit dari bandara. Pilihan moda transportasi tersebut akan semakin memudahkan para penumpang pengguna jasa bandara.
Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi kedua rute Damri tersebut juga menjadi konektivitas antara Bandara Internasional Yogyakarta dengan Kawasan Strategisi Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.
Budi mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk tahun ini dalam memberikan subsidi angkutan antarmoda tersebut. Rute yang pertama yaitu Bandara-Ambar-Ketawang-Wirobrajan-Universitas Gajah Mada-Jalan Affandi-Hartono Mal.
"Ada 11 bus yang melayani dengan waktu tunggu selama 20 menit," jelas Budi Setiyadi.
Rute kedua yaitu Bandara YIA-Gamping-Ring Road Barat-Terminal. Jombor-Komplek Pemda Sleman Sleman City Hall. Untuk rute kedua terdapat 10 bus yang melayani dengan waktu tunggu selama 20 menit.