Jumat 31 Jan 2020 15:06 WIB

Pemerintah Alokasikan Rp 133,2 Juta untuk Logistik WNI Hubei

Dana itu akan diberikan kepada 243 WNI di Provinsi Hubei, China.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Pesawat jenis Boeing 737 yang akan dipakai untuk mengevakuasi WNI di Wuhan, Cina disiagakan di Skadron Udara 17,  Bandara Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (30/1).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Pesawat jenis Boeing 737 yang akan dipakai untuk mengevakuasi WNI di Wuhan, Cina disiagakan di Skadron Udara 17, Bandara Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 133,2 juta yang diberikan kepada 243 WNI di Provinsi Hubei, Cina. Dana tersebut diberikan kepada para WNI di Provinsi Hubei agar mereka dapat memenuhi kebutuhan logistiknya selama dalam masa isolasi oleh Pemerintah Cina menyusul terjadinya wabah virus corona.

 

Baca Juga

“Pemerintah sudah mengalokasikan dana Rp 133,2 juta rupiah untuk logistik WNI di Hubei agar dimanfaatkan oleh mahasiswa membeli makanan dan kebutuhan sehari-hari karena dalam kondisi karantina,” ujar Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman di Komplek Istana Presiden, Jakarta, Jumat (31/1).

 

Menurutnya, dana tersebut disampaikan kepada sembilan orang koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia China agar dapat disalurkan kepada 243 WNI di daerah karantina. Selain itu, pemerintah juga mengirimkan bantuan masker N95 yang disalurkan ke Provinsi Hubei dan juga Kota Wuhan. “Sekaligus juga Kemenlu dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengirimkan masker N95 yang ditujukan ke Hubei dan ke Wuhan,” tambah dia.

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya juga telah menginstruksikan jajarannya agar segera melakukan evakuasi seluruh WNI yang berada di Cina. Virus korona yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa ini telah menyebar ke berbagai negara di belahan dunia.

 

Sementara WHO juga telah menyatakan status gawat darurat terkait penyebaran virus korona jenis baru ini. Dilansir dari BBC, WHO mengkhawatirkan penyebaran virus korona di negara dengan sistem kesehatan yang masih lemah.

 

Akibat mewabahnya virus ini, setidaknya 213 orang telah meninggal dunia di China, mayoritas berada di Provinsi Hubei di mana virus jenis baru tersebut pertama kali muncul. Hampir sebanyak 10 ribu kasus pun juga telah muncul di negara tersebut.

 

WHO menyebut, sebanyak 98 kasus dari virus ini juga telah terdeteksi di 18 negara lainnya. Namun, hingga kini belum ada laporan adanya korban jiwa. Mayoritas warga yang terjangkit virus ini pernah melakukan perjalanan ke Kota Wuhan, Cina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement