Jumat 31 Jan 2020 01:05 WIB

Sepak Bola Dinilai Bisa Lepaskan Anak-Anak dari Kekerasan

Sepak bola dinilai bisa menjadi medium untuk melepaskan anak-anak dari kekerasan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah anak bermain sepak bola di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Borobudur, Jakarta. Sepak bola dinilai bisa menjadi medium untuk melepaskan anak-anak dari kekerasan. Ilustrasi.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah anak bermain sepak bola di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Borobudur, Jakarta. Sepak bola dinilai bisa menjadi medium untuk melepaskan anak-anak dari kekerasan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyatakan sepak bola bisa menjadi medium untuk melepaskan anak-anak dari lingkar kekerasan di sekitar lingkungannya. Pernyataan itu diungkapkan saat dirinya meninjau program Save The Children di RPTRA Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (30/1).

"Olah raga khususnya sepak bola merupakan pelarian yang sangat efektif untuk menyalurkan bakat dan mengenali diri untuk menjauhkan diri dari kekerasan," ujar Owen Jenkins.

Baca Juga

Dalam kunjungannya, Owen meninjau berbagai program yang telah dijalankan organisasi kemanusiaan Save The Children. Salah satunya program sepak bola yang bekerja sama dengan Arsenal Foundation.

Ia juga ikut memberikan semangat bagi anak-anak yang ada di sekitar RPTRA untuk bisa mengejar mimpi-mimpinya tanpa harus menyerah akibat keterbatasan ekonomi. Program yang digalakkan, kata dia, akan berdampak besar bagi tumbuh kembang anak. Apalagi anak-anak yang tinggal di kawasan padat sangat rentan mengalami kekerasan.

"Anak-anak di daerah padat sangat rentan untuk mengalami kekerasan. Bagaimana anak bisa bertahan dan terus berkembang hingga usia dewasa," kata dia.

Ketertarikan Owen meninjau program kerja sama Save The Children dan Arsenal Foundation karena dirinya merupakan salah satu penggemar berat The Gunners. Save The Children dan Arsenal telah bekerja sama selama hampir sembilan tahun dalam kampanye anti kekerasan bagi anak-anak. Di akhir kunjungannya, Dubes juga menyempatkan diri untuk ikut bermain bola.

Senior Manager Central Indonesia Save The Children Didiek Eka Yuana mengatakan program besar dari organisasi itu adalah melindungi anak dari kekerasan serta memastikan hak-hak anak terpenuhi. "Program ini sudah berjalan sudah satu setengah tahun, kita meluncurkan Coaching For Life. Pada saat launching di Oktober tahun lalu itu diadakan di kediaman Owen Jenkins dan beliau ingin bertemu dengan anak-anak," kata Didiek.

Ia berharap selain membangun sistem perlindungan anak, program ini dapat menjadi jembatan anak-anak meraih mimpi-mimpinya salah satunya lewat sepak bola. Salah satu keseriusan yang dijalankan dengan merekrut sejumlah pelatih agar mendapatkan pelatihan terencana dan disesuaikan dengan modul yang menjadi cetak biru Arsenal Foundation.

"Saat ini kita sedang berdiskusi dengan Arsenal untuk berpotensi mengembangkan program ini, tidak hanya di wilayah Jakarta tapi di daerah-daerah lain. Di sini jadi role model," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement