REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga saat ini sedang menggalakkan penanaman rumput vetiver atau yang dikenal sebagai rumput akar wangi untuk mencegah longsor. Salah satunya, di wilayah Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu, yang memang masuk wilayah peta rawan longsor.
''Di desa itu kita serahkan 100 bibit rumput vetiver,'' ucap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Umar Faozi, Rabu (29/1).
Dia menyebutkan, rumput vetiver dinilai cukup efektif mencegah longsor. Akar tanaman ini, mampu menembus tanah hingga kedalaman 1,5 sampai 5 meter sehingga dapat menahan laju pergerakan tanah agar tidak terjadi longsor.
Menurutnya, dengan kemampuan yang dimiliki rumput tersebut, pihak BNBP sudah mencanangkan gerakan pencegahan longsor dengan menanam rumput vetiver. ''Di Purbalingga, kami melaksanakan penanaman rumput vetiver masih sebagai pilot project,'' ujarnya.
Selain di Desa Jingkang, Umar Faozi menyebutkan, penanaman rumput vetiver juga telah dilaksanakan di wilayah lain yang masuk kategori rawan longsor. Antara lain di Desa Danasari Kecamatan Karangjambu, serta Desa Kramat dan Desa Sirau Kecamatan Karangmoncol.
''Setelah dilakukan penanaman tersebut, BPBD Purbalingga juga terus memonitor dan melakukan evaluasi. Sejauh ini, tanaman rumput ini bisa tumbuh dengan baik dan subur,'' katanya. Ke depan, tambahnya, BPBD juga akan menanam rumput Vetiver di Desa Gunung Wuled Kecamatan Rembang.
Menurutnya, selain dapat mencegah tanah longsor, rumput vetiver juga bermanfaat untuk kesehatan terutama bagian akarnya. Dari beberapa referensi disampaikan akar rumput vetiver mampu menghilangkan rasa pegal-pegal, nyeri otot dan lainnya.
''Kami berharap, setelah rumput ini tumbuh baik, masyarakat juga bisa mengembangkan sendiri tanaman ini. Dengan demikian, selain bisa dimanfaatkan untuk pencegahan bencana, juga bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,'' katanya