Rabu 29 Jan 2020 13:31 WIB

Antisipasi Corona, Puluhan WNA asal China di Bandung Disidak

Sebanyak 47 WNA di 18 perusahaan disidak.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, Arif Syaifudin dan Kepala Bidang Pendataan Tenaga Kerja, Marsana melakukan sidak ke stamford school yang mempekerjakan 4 orang WNA asal China didamping pihak HRD sekolah Purnama Chris, Rabu (29/1). Keempat orang WNA asal China disebut dalam kondisi baik meski baru pulang dari Taiwan.
Foto: republika/muhammad fauzi ridwan
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung, Arif Syaifudin dan Kepala Bidang Pendataan Tenaga Kerja, Marsana melakukan sidak ke stamford school yang mempekerjakan 4 orang WNA asal China didamping pihak HRD sekolah Purnama Chris, Rabu (29/1). Keempat orang WNA asal China disebut dalam kondisi baik meski baru pulang dari Taiwan.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah, perguruan tinggi dan perusahaan yang mempekerjakan warga negara asing (WNA) asal China. Mereka memastikan kondisi kesehatan WNA tersebut bebas dari virus corona.

Tim gabungan tersebut dibagi menjadi tiga tim untuk mengecek 47 WNA asal China yang bekerja di 18 perusahaan seperti sekolah, perguruan tinggi dan perusahaan. Salah satu yang didatangi adalah Stamford School yang berada di wilayah Dago Atas Kota Bandung.

Baca Juga

Kepala Dinas (Kadis) Disnaker Kota Bandung, Arief Syaifudin mengatakan sidak kepada sejumlah WNA asal China di Bandung merupakan inisiatif untuk mengantisipasi penyebaran virus corona bersama Dinkes Kota Bandung. Menurutnya, kegiatan ditargetkan berlangsung selama tiga hari.

"Kita mengejar (sidak dan pengecekan kesehatan 47 WNA) 18 perusahaan, kalau dua hari selesai alhamdulillah," ujarnya disela-sela meninjau WNA asal China di Stamford School di Dago Atas, Rabu (29/1).

Menurutnya, pihaknya juga ingin memastikan apa yang telah dilakukan pihak perusahaan terhadap WNA asal China yang dipekerjakan untuk mengantisipasi Virus Korona. Sebab, bila tidak diantisipasi kekhawatiran penyebaran virus bisa terjadi.

"Saya bicara dengan ibu Chris HRD perusahaan, disini dilakukan pemeriksaan sehingga tenaga kerja dari China 4 orang, dua diantaranya sudah mengajar dan dua orang lainnya sedang tidak ada disini. Ada jaminan dilakukan pemeriksaan oleh manajemen," katanya.

Arif pun memastikan jika terdapat WNA asal China yang tengah sakit maka akan ditangani sesuai prosedur termasuk dibawa ke rumah sakit atau kebijakan dipulangkan untuk memastikan dan mengantisipasi agar tidak terkena Virus Korona.

"Kalau disnaker pengecekan lebih menyangkut keberadaan tenaga kerja sedangkan sisi kesehatan oleh Dinkes," katanya.

Ia menambahkan, kebanyakan WNA asal China bekerja di Bandung sebagai guru, dosen dan bekerja di perusahaan swasta.

Kabid Pendataan Tenaga Kerja Disnaker Kota Bandung, Marsana mengatakan pihaknya menargetkan hari pertama bisa mengecek minimal 3 tempat bekerja WNA asal China di Bandung. Namun, jika waktunya memungkinkan bisa diselesaikan satu hari mengecek ke 18 perusahaan.

"Habis dari sini (Stamford School) kita mau ke Maranatha (kampus) dan Gumilang Hotel," katanya.

HRD Stamford School, Purnama Chrisnawati mengungkapkan prosedur yang dilakukan tiap hari untuk mengantisipasi virus corona dengan mengecek temperatur kepada semua siswa, staf dan guru serta orangtua murid dan yang mengantar ke sekolah seperti supir dan pengasuh.

"Sejauh ini medical check up belum tahu (akan dilakukan). Kondisi mereka (WNA asal China) baik-baik saja gak ada yang sakit termasuk yang pernah pulang ke Taiwan tiga orang dari tanggal 10 sampai sekarang tidak mengalami sakit," ungkapnya.

Ia menjamin jika kondisi kesehatan WNA asal China yang bekerja di sekolah dalam kondisi kesehatan yang baik dan aman dari virus corona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement