Selasa 28 Jan 2020 17:13 WIB

RSHS Belum Terima Hasil Tes Pasien Diduga Terpapar Corona

Dua pasien RSHS itu berasal dari China dan Kota Bandung

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Nina Susana Dewi (kiri) bersama Ketua Tim Infeksi Khusus Yovita Hartantri memberikan keterangan kepada awak media saat konferensi pers terkait pasien suspect Novel Coronavirus (nCoV) di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung, Senin (27/1). Dua pasien RSHS itu berasal dari China dan Kota Bandung
Foto: Abdan Syakura_Republika
Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Nina Susana Dewi (kiri) bersama Ketua Tim Infeksi Khusus Yovita Hartantri memberikan keterangan kepada awak media saat konferensi pers terkait pasien suspect Novel Coronavirus (nCoV) di RSUP Hasan Sadikin, Kota Bandung, Senin (27/1). Dua pasien RSHS itu berasal dari China dan Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) mengungkapkan belum menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dua pasien asal China dan Kota Bandung yang diduga terpapar oleh virus Corona. Saat ini pihaknya masih menunggu informasi dan hasil terkait hal tersebut.

"Saya belum mendapatkan informasi yang resmi (negatif atau positif) artinya kami kan ada proses pengiriman menggunakan form sampel, pada saat sampel itu dikirim, itu kami menyertakan satu form pemeriksaan dan untuk menyatakan apakah hasilnya positif atau negatif, harus kami melihat dulu hasil form yang kami kirim itu hasilnya apa," ujar Ketua tim penanganan infeksi khusus RSHS dr. Yovita Hartantri, Selasa (28/1).

Baca Juga

Menurutnya, pihaknya saat ini belum menerima hasil pemeriksaan tersebut sehingga belum bisa menyatakan apakah positif atau negatif terpapar oleh virus Corona. Ia mengatakan telah mengirimkan sampel dari kedua pasien yaitu spesimen dari hidung dan tenggorokan.

"Biasanya karena prosesnya akan di cek dulu bagaimana apakah ada virus influenza, jadi di screening dulu. Jadi itu ada tahap-tahapannya hingga sequensing sehingga dipastikan ini apakah termasuk novel Corona virus atau tidak kalau memang itu terdeteksi. Jadi itu mungkin teknis, saya tidak terlalu menguasai," katanya.

Yovita mengatakan pasien pertama dalam pemantauan dan kedua masih dalam pengawasan. Sebab, berdasarkan Kemenkes terdapat empat kriteria yang ditetapkan dalam menangani pasien yang terkait dengan virus Corona tersebut.

"Kalau kita lihat dari kriteria yang dibuat Kemenkes itu ada empat kriteria, ada orang yang dalam pemantauan artinya pasien itu ada gejala batuk, ada gejala demam tidak disertai dengan gejala pnenomunia sesak nafas tapi ada riwayat berpergian ke negeri China. Artinya resiko yang rendah, kemungkinan dia tidak terpapar dengan orang yang memang terkonfirmasi positif," katanya.

Selain itu, yang bersangkutan berasal dari China dan belum diketahui resiko sehingga kemungkinan besar ringan dan dalam pemantauan. Sedangkan pasien kedua, ia mengatakan datang dengan keluhan sesak nafas dan dikategorikan berat.

"Dia baru pulang dari negara Singapura yang mana kita tahu sana ada yang terpapar karena ada keluhan sesak nafas jadi dia di masukan dalam kriteria pasien dalam pengawasan," katanya.

Menurutnya, keduanya masih dirawat dengan kondisi pasien pertama dalam pemantauan dan pasien kedua dalam pengawasan. "Artinya yang satu kemungkinan besar akan kita pulangkan tapi kita menunggu hasil. Kalau kedua kondisinya stabil masih dalam dibantu alat bantu pernafasan. Kondisi membaik dua duanya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement