REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Seorang anak TKA asal China yang bekerja di Cilacap dilarikan ke RSU Margono Soekarjo. TKA bernama LS (29) tersebut dikhawatirkan terpapar virus Corona karena ia baru tiba di Indonesia beberapa hari lalu.
"Kami merujuk yang bersangkutan ke RSU Margono Soekarjo Purwokerto karena mengalami gejala infeksi saluran pernafasan dan baru datang dari China," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi, Senin (27/1).
Dia mengatakan sejauh ini belum bisa memastikan apakah yang bersangkutan terpapar virus Corona atau tidak. "Kami hanya sekadar mengambil langkah antisipatif. Kita merujuk yang bersangkutan ke RSU Margono Soekarjo setelah melakukan koordinasi dengan pihak RS," jelasnya.
Pramesti memaparkan korban dirujuk ke RSU Margono Soekarjo pada Senin (27/1) sore. Sebelumnya, Tim Penyelidikan Epidemiologi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas II Cilacap juga telah melakukan pemeriksaan terhadap LS di hotel tempatnya menginap.
"Pasien yang kami rujuk ini merupakan anak dari pekerja asing yang bekerja di PLTU Karangkandri Cilacap," jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan, gejala penyakit yang dialami pasien antara lain mengalami demam tinggi, pilek, batuk, dan lemas. "Menurut keluarganya, pasien mengalami gejala tersebut sejak Ahad (26/1)," katanya.
Keluarga pasien juga diketahui merupakan warga Kota Wuhan yang merupakan kota asal virus Corona. "TKA yang bekerja di PLTU Karangkandri ini sebelumnya baru pulang ke Wuhan pada 28 Desember 2019. Namun saat kembali ke Indonesia 21 Januari 2020 lalu, TKA tersebut membawa isteri dan anaknya," ujar Pramesti.
Namun dari keterangan keluarga pasien diketahui bahwa LS tidak datang dari Wuhan. LS terbang langsung dari Shanghai dan ketiganya bertemu di Bandara Soekarno Hatta Jakarta.
Selain itu, pihak keluarga korban juga mengaku sudah memberi obat antibiotik dan obat batuk yang dibawa dari China. "Saat kami periksa, kondisi tubuhnya sebenarnya sudah membaik. Suhu tubuh juga sudah hampir normal, 36,5 derajat," jelasnya.
Namun sebagai langkah pencegahan Pramesti menyatakan pihaknya tetap merujuk LS ke rumah sakit. Hal ini dilakukan mengingat keluarga pasien berasal dari Wuhan.