Selasa 28 Jan 2020 02:01 WIB

Depok Siap Bangun Transportasi Publik Berbasis Rel

Akan dibangun 4 jalur koridor yang nanti terhubung dengan moda transportasi lainnya.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Wali Kota Depok Mohammad Idris.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok Mohammad Idris.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok siap membangun transportasi publik berbasis rel. Hal itu disampaikan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, saat audiensi dengan Sekjen Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Gedung Karsa, Kantor Kemenhub Jakarta, Jumat (24/2).

"Sebagai langkah awal, rencana tersebut kami usulkan dan minta arahan ke Kemenhub. Ini bagian dari rencana pembenahan transportasi di Kota Depok, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Saya juga meminta dikawal terkait bagaimana regulasi ke depannya," ujar Idris di Balai Kota Depok, Ahad (26/1).

Idris menambahkan, salah satu usulan Pemkot Depok ke pemerintah pusat adalah pembangunan empat koridor transportasi publik berbasis rel. "Untuk itu, dibutuhkan sinergisitas antara daerah dengan pusat, terutama dalam merespon masalah transportasi ini," jelas dia.

Menurut Idris, dalam studi kelayakan transportasi rel yang disusun oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, akan dibangun empat jalur koridor yang nantinya terhubung dengan moda transportasi lainnya.

Keempat koridor tersebut, yakni koridor 1 sepanjang 10,8 km yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur. Koridor 2 sepanjang 16,7 km dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.

Koridor 3 sepanjang 10,7 km mulai dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari dan koridor 4 sepanjang 13,8 km mulai dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri.

"Saya berharap proyek pembangunan transportasi publik berbasis rel ini bisa ditetapkan menjadi Proyek Strategi Nasional (PSN) serta direalisasikan serta bisa mendapatkan pendampingan dari Kemenhub," harap Idris.

Idrid melanjutkan, gagasan, usulan produktif, dan saran-saran disampaikan secara dialogis antara Pemkot Depok dengan pihak Kemenhub dan stakeholdernya. Diharapkan, proyek ini bisa menghasilkan sebuah solusi dalam menyelesaikan persoalan kemacetan.

"Mudah-mudahan bisa segera terealisasi untuk mewujudkan peningkatan pelayanan, pembangunan, serta pemberdayaan di bidang perhubungan, baik transpotasi maupun lalu lintas, khususnya untuk mengatasi persoalan kemacetan," pungkas Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement