Senin 27 Jan 2020 16:39 WIB

Gianna, Penerus Bakat Basket Kobe Bryant

Kobe Bryant menyebut putrinya Gianna sebagai sosok yang luar biasa.

Foto dari tahun 2018 memperlihatkan (dari kiri) Vanessa Bryant, Kobe Bryant, dan putrinya Natalia Bryant serta Gianna Bryant.
Foto: AP
Foto dari tahun 2018 memperlihatkan (dari kiri) Vanessa Bryant, Kobe Bryant, dan putrinya Natalia Bryant serta Gianna Bryant.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Sammy Abdullah

Gianna Maria Onore Bryant putri Kobe Bryant menjadi salah satu korban meninggal akibat kecelakaan helikopter yang ditumpanginya di dekat Calabas, California, Amerika Serikat, pada Ahad waktu setempat Senin (27/1) pagi. Gianna merupakan anak kedua Kobe Bryant dari pernikahannya dengan Vannesa pada 2001 silam.

Baca Juga

Bak buah jatuh tak jauh dari pohonnya, dalam nadi Gianna juga mengalir darah kehebatan ayahnya dalam mengolah si bola bundar.

Gadis berusia 13 tahun itu memang menyukai olahraga basket seperti sang ayah. Ia tergabung dengan Mamba Akademi yang didirikan Kobe Bryant. Bahkan Kobe sempat menyatakan bahwa putrinya akan terlahir sebagai pewarisnya kelak.

Dalam beberapa kesempatan, Bryant sering mengajak putrinya untuk menyaksikan pertandingan bola basket. Ia pun tak memerlukan anak laki-laki sebagai penerus tongkat estafet di dunia basket.

"Saya seharusnya memiliki seseorang yang meneruskan tradisi dan warisan saya. Namun kemudian Gianna seolah berkata 'Saya bisa melakukannya'," ujar Kobe Bryant beberapa waktu lalu seperti dilansir HuffPost.

Rasa bangga Kobe Bryant terhadap Gianna sering ia tunjukkan dalam unggahan Instagram. Ia sering mengunggah video Gianna tengah berlatih. Bahkan Gianna bisa menirukan gerakan fade away jump andalan Kobe Bryant untuk mencetak angka.

Masih dalam HuffPost, Kobe bahkan yakin bahwa putrinya suatu hari nanti bakal menjadi salah satu pemain terbaik di Women's National Basketball Association (WNBA).

"Hal terbaik yang terjadi adalah ketika kita pergi dan penggemar akan mendatangiku dan dia akan berdiri di sampingku. Mereka berkata 'Kamu harus punya anak laki-laki'," kata dia.

"Kami mencoba mengajarkan bagaimana sebuah kehebatan terlihat. Tentu sejumlah anak yang ada di sini ada yang ingin bermain di WNBA," kata dia meneruskan.

Pelatih Sparks Derek Fisher, yang memenangkan lima gelar bersama Bryant dan LA Lakers pun sepakat dengan pernyataan Kobe Bryant. Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Los Angeles Times, Ia mengatakan Gianna memiliki kesamaan dengan ayahnya.

"Sikap dan kepribadian yang sama-sama kompetitif," kata Sparks.

Dikutip dari CNN, Gianna yang akrab disapa Gigi, memiliki sifat kompetitif seperti ayahnya. Dalam sebuah wawancara tahun 2014 dengan The New Yorker, Gianna menceritakan momen ia dan ayahnya bermain gim Candyland ketika berusia tiga tahun.

"Kamu tahu, ini waktu saya jalan," kata Bryant. "Dia tentu melihat kalau saya bisa menang, jadi dia tahu saya tidak menang secara sengaja. Lalu apa yang bisa diajarkan (kalau anaknya dibiarkan menang secara sengaja)?"

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Posted @withrepost • @vanessabryant #repost @wnba ・・・ Rookie of the Year @napheesa24 putting in the work this offseason with Gigi Bryant! #SheGotGame 👏 🎥: @kobebryant

A post shared by Gianna Bryant (@gigibryant2) on

Saat itu Bryant akhirnya memenangkan permainan. Gianna tidak menerimanya begitu saja dan menerjang papan permainan.

"Saya langsung, ampun, anak ini seperti saya," kata Bryant.

Sejak pensiun di tahun 2016, Bryant mulai melatih tim basket sekolah Gianna. Waktu yang dihabiskannya di lapangan bersama putrinya seperti membangkitkan kembalinya minatnya pada dunia basket, kata Bryant dua pekan lalu kepada BET Network, dikutip dari Guardian.

"Bukan saya duduk di sana, sebagai atlet atau pemain atau yang lain. Momen itu adalah tentang dia (Gianna). Dia sangat menikmati semuanya," kata Bryant.

Selama beberapa bulan terakhir, keduanya sering tampil di sisi lapangan menonton pertandingan NBA. Bryant juga sering membagi videonya bermain basket dengan Gianna di Instagram.

Helikopter pribadi yang membawa Kobe Bryant jatuh di kawasan Calabasas di pinggiran kota Los Angeles, Senin (27/1) WIB. Helikopter berjenis Sikorsky S-76B buatan tahun 1991 diketahui mengudara dari John Wayne Airport, Santa Ana pada pukul 09.06 pagi waktu Los Angeles.

Data dari Flightradar24 menunjukkan detik-detik pesawat mengudara sebelum jatuh di kawasan perbukitan. Setelah mengudara dari Santa Ana, helikopter mengarah ke barat laut menuju kawasan Newbury Park, California.

Helikopter mengudara di atas jalur 5 Freeway, melalui area pusat kota Los Angeles menuju ke Glendale. Helikopter sempat berputar di sekitar daerah Glendale, menunggu arahan dari otoritas lalu lintas udara.

Selama sekitar 30 menit, helikopter terus mengudara menuju ke utara di sepanjang rute 5 Freeway. Helikopter melalui Burbank, Sun Valley, dan Arleta.

Helikopter kemudian memasuki San Fernando Mission Boulevard, daerah Granada Hills. Selang beberapa menit, helikopter mulai mengarah menuju selatan melalui daerah Northridge, Chatsworth, dan Winnetka. Helikopter sempat terbang di atas Pierce College di Woodland Hills. Kemudian menuju barat di sepanjang rute 101 Freeway.

Sekitar 35 menit setelah mengudara, helikopter mulai mengalami gangguan. Gangguan terjadi saat helii berbelok ke selatan dekat Las Virgenes Road di daerah Calabasas. Hingga akhirnya heli pun menabrak lereng bukit dekat Las Virgenes Road dan Willow Glen Street.

Kecelakaan itu dilaporkan ke pihak berwenang pada pukul 09.47 pagi waktu setempat. Akibat kecelakaan ini, Kobe Bryant bersama putrinya yang berusia 13 tahun, Gianna Bryant menjadi korban. Nyawa sang legenda NBA itu tak terselamatkan. Total sembilan penumpang helikopter tewas dalam kejadian pada Ahad pagi waktu AS atau Senin pagi WIB.

photo
Infografis Kobe Bryant.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement