Jumat 24 Jan 2020 20:32 WIB

Tanggapi Virus Corona, Jokowi: Terpenting Kita Waspada

RSPI Sulianti Saroso menyebut ada satu pasien suspect Corona namun kondisinya stabil

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi mengatakan pemerintah sudah menyusun langkah antisipasi terkait penyebaran virus corona.
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi mengatakan pemerintah sudah menyusun langkah antisipasi terkait penyebaran virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah sudah menyusun langkah antisipasi terkait penyebaran virus corona. Pemerintah telah menempatkan alat pendeteksi suhu tubuh manusia di sejumlah bandara dengan kedatangan luar negeri.

"Terpenting kita waspada. Hati-hati. Saya sudah perintahkan ke Menkes untuk diawasi secara detil," kata Presiden Jokowi di Istana Negara, Jumat (24/1).

Baca Juga

Jokowi juga mengonfirmasi bahwa hingga saat ini tidak ada pasien suspect terjangkit virus corona di Indonesia. Presiden mengaku telah memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk terus memonitor seluruh perkembangan yang ada mengenai penyebaran virus corona. Jokowi juga meminta masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan otoritas terkait.

"Kita juga sudah siap mengecek dengan scanner setiap kedatangan dari luar (negeri), siapapun yang kita perkirakan kemungkinan besar terjangkit. Tapi sampai sekarang informasi yang saya terima dan moga-moga seterusnya, tidak ada yang terjangkit corona," ujar Presiden.

Sebelumnya, beredar kabar terdapat satu pasien suspect terjangkit virus Corona di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta. Pihak RSPI mengonfirmasi hal ini, namun masih menunggu hasil dari Litbangkes.

Direktur Medik dan Perawatan RSPI, dr Diany Kusumawardhani, mengatakan ada satu pasien dengan status suspect. Tetapi, kata Diany, kondisi pasien itu saat ini masih stabil dan tidak ada perburukan.

Pasien yang dimaksud adalah warga negara Indonesia dan ada riwayat perjalanan ke Cina. Pasien harus mendapat perhatian khusus karena mengalami gejala-gejala demam, batuk, dan sesak napas.

"Jadi untuk yang dianjurkan bagi siapa pun yang merasakan gejala-gejala tersebut dan ada riwayat berpergian ke China atau negara sekitarnya dan timbul hingga 14 hari setelah perjalanan diminta untuk waspada dan pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

Virus Corona jenis baru ini diatasi dengan penatalaksanaan sesuai dengan panduan. Sesuai dengan gejala klinis yang didapat dan kalau memang ditemukan penyebab tertentu dan memang ada indikasi untuk pengobatan tertentu maka dilakukan seperti itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement