REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengerukan saluran air di kawasan tengah kota Surabaya dioptimalkan guna mengantisipasi banjir.
"Kami juga akan melakukan pemasangan saluran yang terkoneksi dengan saluran sekunder yang ada di Dinoyo, sehingga diharapkan tidak ada genangan di kawasan ini," kata Kepala Rayon Genteng dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Agung Wibisono, di Surabaya, Jumat, (24/1).
Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengoptimalkan kerja bakti membersihkan saluran air atau box culvert, salah satunya yang sudah dilakukan di sepanjang Jalan Pasar Kembang Wonorejo-Jalan Pandegiling, Surabaya, pada Kamis (23/1).
"Dalam kerja bakti itu kami juga menerjunkan 50 orang petugas dan menurunkan empat alat berat dan 10 dump truk," ujarnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya memerintahkan jajarannya untuk melakukan perantingan hingga mengeruk saluran. "Kita tidak bisa mengandalkan pompa air saja. Saluran-saluran itu juga harus diperhatikan. Saya juga lihat endapannya itu cukup tinggi, makanya saya minta untuk dikeruk," katanya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menjelaskan saluran tengah yang ada di Tegalsari itu dibangun sekitar tahun 2016. Setelah itu, belum dibersihkan lagi. Menurutnya, sedimentasinya mencapai hampir 80 persen dari saluran eksisting.
"Padahal saluran eksisting sebetulnya sudah besar. Tapi karena sedimentasinya cukup tinggi dan ada masalah, maka kita bersihkan supaya tidak terjadi masalah," katanya.