Sabtu 25 Jan 2020 00:01 WIB

Dokter: Menangani Pasien Corona Sesuai Kondisi Klinis

Pasien terinfeksi virus corona merupakan kelompok yang memiliki imunitas rendah.

Dokter: Menangani Pasien Corona Sesuai Kondisi Klinis
Foto: Republika
Dokter: Menangani Pasien Corona Sesuai Kondisi Klinis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengatakan penanganan pasien terinfeksi virus corona dilakukan sesuai dengan kondisi klinis masing-masing. Karena itulah penanganannya akan berbeda antara satu dengan lainnya.

"Sebab, hingga saat ini virus corona itu belum ada obat atau vaksinnya sehingga kita mengobati pasien secara simtomatis," kata dia saat memberikan penjelasan terkait virus corona di Sekretariat PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jumat (24/1).

Baca Juga

Penanganan simtomatis berarti dengan cara meredakan suatu penyakit melalui gejala umumnya baik itu dari sakit kepala, demam dan sebagainya. Hal ini sehubungan dengan fakta yang menunjukkan kematian pada pasien terinfeksi virus corona tidak dapat dikaitkan langsung dengan virus itu sendiri.

Pasien meninggal justru karena adanya penyakit penyerta yang sudah diderita pasien sebelumnya, di antaranya diabetes, gagal ginjal serta penyakit usia tua. "Ini berarti pasien merupakan kelompok-kelompok yang memiliki imunitas rendah," kata dia.

Untuk penanganan pasien dilakukan dengan mengatasi kelainan yang ditimbulkan. Contohnya ialah jika terinfeksi virus corona dengan diiringi demam, maka demamnya yang diatasi. Begitu pula dengan pasien terinfeksi virus corona yang mengalami hingga gagal napas, maka ditangani dengan alat bantu napas sehingga hubungan antara pasien dengan ventilator harus dijalankan.

"Begitu juga jika sakit dialami dengan adanya gagal fungsi sejumlah organ dalam tubuh, maka itu yang diatasi. Kalau obat khusus belum ada," katanya.

Senada dengan itu, Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan penyebaran virus corona harus benar-benar diwaspadai terutama pada pasien dengan usia lanjut. Terdapat faktor-faktor lain yang memudahkan adanya sakit lebih berat.

Apalagi, pada usia lanjut seseorang banyak menderita penyakit lainnya baik itu diabetes, darah tinggi, kolesterol maupun jantung. "Tapi saya yakin untuk penyakit-penyakit lain itu sudah tersedia obat-obatan yang canggih sehingga yang lebih penting ialah memperhatikan pola hidup sehat pada usia lanjut," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement