Jumat 24 Jan 2020 02:46 WIB

Reaktivasi Jalur Kereta akan Dongkrak Pariwisata di Garut

Proyek reaktivasi jalur kereta yang sudah mati akan kembali tingkatkan perekonomian.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
PT KAI melakukan uji coba lokomotif di Stasiun Garut, Kamis (23/1). Untuk pertama kalinya, sejak jalur kereta Cibatu Garut ditutup pada 1983, lokomotif kembali masuk ke stasiun itu.
Foto: Republika/Bayu Adji P
PT KAI melakukan uji coba lokomotif di Stasiun Garut, Kamis (23/1). Untuk pertama kalinya, sejak jalur kereta Cibatu Garut ditutup pada 1983, lokomotif kembali masuk ke stasiun itu.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Proyek reaktivasi jalur kereta oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Kabupaten Garut dinilai akan berdampak dampak meningkatkan perekonomian di wilayah itu. Pengamat perkeretaapian, Djoko Setijowarno mengatakan, proyek reaktivasi jalur kereta api yang sudah mati akan kembali meningkatkan perekonomian di wilayah yang dilintasi.

Ia menjelaskan, pemerintah telah menggagas reaktivasi di empat lokasi di wilayah Jawa Barat (Jabar). Salah satu di antaranya adalah jalur kereta Cibatu-Garut. "Memang yang difokuskan adalah Garut. Karena jalur Garut itu potensial tapi sering macet. Sampai-sampai pemerintah juga mau membangun jalan tol Cigatas," kata dia saat dihubungi wartawan, Kamis (23/1).

Baca Juga

Dengan adanya jalur kereta api dan rencana dibangunnya jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas), alternatif masyarakat, khususnya wisatawan yang hendak datang ke Garut, akan semakin banyak. Dampaknya, akan lebih banyak orang berkunjung, dan perekonomian masyarakat akan semakin meningkat.

Apalagi, reaktivasi jalur kereta api di Kabupaten Garut direncanakan akan dilanjutkan hingga Stasiun Cikajang, yang notabene merupakan stasiun dengan lokasi tertinggi di Indonesia. Jika rencana itu terealisasi, menurut dia pariwisata di Garut wilayah selatan juga akan ramai.

"Pasti dengan ini nilai ekonominya juga akan naik. Apalagi jalur itu kan punya sejarah yang cukup banyak. Wisata pasti akan terdongkrak," kata dia.

Dalam proses reaktivasi jalur kereta Cibatu-Garut yang akan selesai dan akan beropasi dalam waktu dekat, Djoko juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Menurut dia, Pemkab Garut berhasil memberi pemahaman ke warga yang tinggal di sekitar jalur itu untuk ditertibkan.

"Saya kira itu sukses karena tidak ada yang protes. Saya pikir itu perlu diberi apresiasi pemdanya dan menjadi contoh bagi daerah lain," kata Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan, Masyarakat Transportasi Indonesia itu.

Namun, Djoko mengingatkan, setelah jalur itu beroperasi kembali, masyarakat dan pemerintah harus merawatnya bersama. Pemerintah daerah juga mesti memanfaakan hidupnya dengan meningkatkan promosi wisata. Jadi jalur kereta yang sudah dibangun tidak akan sia-sia.

"Saya juga sarankan KAI agar kereta perintis itu diberi subsidi dulu untuk tiketnya. Kalau sudah ramai baru ditambah lagi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement