Kamis 23 Jan 2020 13:10 WIB

Puluhan Rumah di Jampang Sukabumi Rusak Diterjang Angin

Faktor cuaca ekstrem saat ini berpotensi menyebabkan angin kencang.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Angin Topan/Angin Kencang
Foto: MgIt03
Ilustrasi Angin Topan/Angin Kencang

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Puluhan unit rumah di Desa Cijulang, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan akibat bencana angin kencang, Rabu (22/1) sore lalu. Peristiwa itu juga menyebabkan kerusakan sarana umum lainnya seperti mushola dan madrasah diniyah.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, lokasi bencana tersebar di lima kampung berbeda di Desa Cijulang. Ke lima kampung itu yakni Kampung Karantina RT 19 RW 05, Kampung Citeureup RT 20 RW 05, Kampung Cibogo RT 22 RW 07, Kampung Cibogo RT 23 RW 07, Kampung Cikiwul RT 24 RW 07.

''Puting beliung disertai hujan deras menyebabkan sebanyak 88 unit rumah rusak ringan yang dihuni 90 Kepala Keluarga (KK),'' ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna kepada wartawan, Kamis (23/1).

Sementara jumlah jiwa yang terdampak mencapai sebanyak 278 jiwa. Sarana umum yang rusak yakni 1 unit mushola rusak ringan, 1 unit MD rusak ringan, 1 unit pos ronda rusak berat. Beruntung dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa atau luka.

Diperlukan kebutuhan bantuan berupa material bangunan sehingga kerusakan bisa diperbaiki dengan cepat. Langkah Penanganan ungkap Daeng melibatkan unsur Tagana, Petugas pemadam kebakara, PLN, Pemdes Cijulang, Camat Jampangtengah, Polsek Jampangtengah, dan Koramil Jampangtengah. Saat ini sebagian rumah dan fasilitas umum sudah diperbaiki warga secara gotongroyong.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi menyebutkan, dalam kurun waktu 1 Januari hingga 31 Desember 2019 tercatat ada 105 kasus bencana angin kencang. Sementara total bencana sepanjang 2019 sebanyak 750 kejadian yang tersebar di 47 kecamatan.

Rinciannya bencana longsor sebanyak 312 kejadian, kebakaran 141 kejadian, angin kencang 105 kejadian, kekeringan 81 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 31 kejadian, banjir 30 kejadian, gempa bumi 3 kejadian, dan lain-lain sebanyak 8 kejadian. Sementara jumlah korban jiwa akibat bencana yang meninggal dunia sebanyak 36 orang dan luka-luka sebanyak 20 orang.

Daeng menerangkan, warga yang terdampak bencana sebanyak 949 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 3.319 jiwa. Selain itu ada warga yang terpaksa mengungsi sebanyak 229 KK yang terdiri atas 895 jiwa.

Menurut Daeng, faktor cuaca ekstrem saat ini berpotensi menyebabkan angin kencang. Sehingga kewaspadaan harus tetap ditingkatkan dalam menghadapi bencana.n riga nurul iman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement