Kamis 23 Jan 2020 06:49 WIB

DPRD DKI Target Satu Bulan Ini Sudah Ada Wagub

Wakil gubernur akan mendampingi Anies dan memperkuat kepemimpinan DKI.

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kiri) bersama Waketum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kanan) memberikan keterangan pers tentang nama calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta di Kantor Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Senin (20/1/2020).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik (kiri) bersama Waketum DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kanan) memberikan keterangan pers tentang nama calon Wakil Gubernur (cawagub) DKI Jakarta di Kantor Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Senin (20/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPRD DKI Jakarta menargetkan calon wakil gubernur DKI Jakarta akan terpilih secepatnya. Sosok yang akan mendampingi Gubernur Anies Baswedan itu bakal memperkuat kepemimpinan DKI dengan memastikan berbagai program dan kebijakan pemerintah provinsi Jakarta berjalan dengan baik

“Kita upayakan secepatnya terpilih. Saat ini sedang memproses (tahapan pemilihan) ya. Surat tentang dua nama calon wagub DKI sudah kami terima siang tadi,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta dari Gerindra, Syarif, saat dihubungi pada Rabu (22/1).

Baca Juga

Surat yang berisikan dua nama calon wakil gubernur DKI Jakarta itu ditandatangani pengurus pusat Partai Gerindra dan PKS. Sekretariat DPRD DKI sudah menerima dan menyimpan surat tadi.

DPRD akan menggelar rapat pimpinan untuk menentukan waktu sidang pemilihan. Ada pula agenda sinkronisasi tata tertib pemilihan yang sudah pernah dibuat panitia pemilihan (panlih). Badan Musyarawarah akan mengesahkan tata tertib tadi.

Sebelum pemilihan, profil masing-masing calon akan dipaparkan. Para pemilih akan mendapatkan informasi yang akurat mengenai siapa dan seperti apa kepribadian, pengalaman, dan prestasi masing-masing calon wakil gubernur.

Kemudian sidang pemilihan digelar dan hasilnya akan diparipurnakan. Dalam waktu sebulan ke depan, DPRD optimistis wakil gubernur DKI sudah bertugas.

Dia akan memastikan pelayanan publik dan berbagai program pemerintah berjalan. Syarif menjelaskan sosok yang terpilih akan menjadi pendamping Anies hingga akhir periode kepemimpinan di DKI Jakarta.

Pada Senin (21/1) Partai Gerindra mengumumkan dua nama sebagai pengganti Sandiaga Salahuddin Uno. Mereka adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria dan politikus PKS, Nurmansjah Lubis.

Saat ini Riza merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Jika terpilih sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, dia berjanji akan menanggalkan jabatan tersebut dan fokus mendampingi Anies. Kerja sebagai wakil gubernur membutuhkan ekstra energi dan waktu yang direlakan untuk kemajuan Ibu Kota. Jika sukses di DKI, tidak menutup kemungkinan, karir politik kader Gerindra ini akan melejit.

Riza tercatat pernah maju dalam pilkada DKI berpasangan dengan Hendardji Soepandji pada 2012. Ketika itu pasangan ini maju secara independen. Tak dapat meraup suara terbanyak, mereka kalah dalam kontestasi. Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama yang merupakan calon dengan suara terbanyak menjadi pemenangnya.

Calon yang kedua adalah Nurmansjah Lubis. Politisi PKS ini pernah menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2004-2009 dan 2009-2014. Ketika itu dia aktif melaksanakan fungsi legislasi berupa penyusunan peraturan daerah, mengawasi penggunaan anggaran dan kinerja pemerintah. 

Bermodalkan pengalaman itu, dia sudah mengetahui seluk beluk pembangunan Ibu Kota. Pihak partai pengusung pun menaruh harapan kepadanya agar mencurahkan segala potensi yang dimiliki untuk membangun Ibu Kota bersama Anies Baswedan.

Untuk menyukseskan Nurmansjah menuju kursi DKI 2, PKS untuk sowan menemui 106 anggota DPRD DKI Jakarta. “Rencana besar yang kami buat adalah membangun komunikasi. Jadi beliau akan kami bawa menemui setiap anggota, kami kenalkan profilnya. Nantinya Bang Anca akan menjelaskan rencana- rencananya jika menjadi Wagub," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Sakhir Purnomo.

Pola komunikasi semacam ini sudah biasa dilakukan partai politik mana pun. Tujuannya adalah membangun kedekatan. Orang yang ditemui akan mengukur kapasitas si cawagub, seperti inteligensi, kepemimpinan, pengalaman, manajemen, kepribadian, dan banyak hal. Dengan begitu, anggota DPRD akan sampai pada sikap apakah akan memilihnya atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement