Senin 20 Jan 2020 23:55 WIB

Prabowo dan DPR Sempat Bahas Rencana Pembelian Senjata

Sejata yang akan dibeli itu buatan Prancis

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Golkar Dave Laksono
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Golkar Dave Laksono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono mengungkapkan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempat membahas soal rencana pembelian alutsista dari Perancis. Hal tersebut disampaikan Dave usai rapat tertutup antara Komisi I DPR RI dan Prabowo pada Senin (20/1).

 
"Sempat dibahas tadi, namun tidak dijelaskan secara detail apa saja yang akan dibeli dari Perancis. Indonesia kan sudah banyak membeli alutsista juga dari Perancis," ujar Dave Laksono di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/1).
 
Menurut Dave, untuk wilayah Eropa, Indonesia juga mengupayakan agar bisa turut menjual produk dari dalam negeri. Ia tak merinci produk yang dimaksud. Namun, kata dia, produk itu dihasilkan oleh BUMN maupin swasta yang strategis dan dibutuhkan asing. 
 
Terkait nominal pembelian Alutsista, Dave juga tak menyebut secara rinci. "Kalau (nominal) yang diputuskan sudah ada, tapi bila ada perubahan maupun pergeseran, belum bisa dibuka dulu," ujar Politikus Golkar itu. 
 
Prabowo sendiri telah melakukan tujuh kunjungan kerja ke luar negeri sejak ia menjabat pada Oktober 2019 lalu. Negara terakhir yang baru ia kunjungi adalah Perancis, pada 11 - 13 Januari 2019. Saat ditanya soal peluang membeli alutsista dari Perancis, Prabowo hanya tertawa. 
 
"Ah mungkin itu harapan Perancis itu," ujar Prabowo sembari tertawa, usai menggelar rapat bersama Komisi I DPR RI pada Senin (20/1).
 
Sementara Dave melanjutkan, Komisi I mendapat penjelasan dari Prabowo bahwa kunjungan ke berbagai negara memang dibutuhkan untuk memperkuat posisi indonesia di mata internasional, khususnya di bidang pertahanan. Meski indonesia bagian dari Asean, tetapi kata Dave, Indonesia harus punya jaringan yang kuat bilamana ada konflik dengan negara lain. 
 
"Alutsista itu hanya satu bagian. Harus dilihat secara keseluruhan. Pertama, fungsi diplomasi harus diutamakan, supaya jqnhan mengarah ke konflik. Tapi bilamana terjadi ketegangan, kita harus siap dengan berbagai macam situasi," ujar Dave. 

Baca Juga

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement