Kamis 16 Jan 2020 19:41 WIB

Sukabumi Gencarkan Operasi Bersih Aliran Sungai

Aksi ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan warga dalam menjaga kebersihan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota TNI berbaur dengan warga membersihkan tumpukan sampah (ilustrasi)
Foto: dok. Kodim 0612/Tasikmalaya
Anggota TNI berbaur dengan warga membersihkan tumpukan sampah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Operasi bersih (Opsih) besar-besaran akan dilakukan di aliran sungai yang berada di Kota Sukabumi pada Jumat (17/1) pagi. Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan aliran sungai bersih dari sampah dan mencegah terjadinya bencana akibat tersumbatnya aliran air.

Kegiatan ini digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi dengan menggandeng sejumlah instansi terkait lainnya dan warga sekitar. "Opsih ini dilakukan dengan target lokasi di Sungai Cisuda dan Cisarai,’’ ujar Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan DLH Kota Sukabumi, Eneng Rahmi kepada wartawan, Kamis (16/1).

Baca Juga

Selain DLH ungkap Rahmi, ada sejumlah elemen lainnya yang bergabung dalam gerakan Opsih ini. Di antaranya Kodim 0607 Kota Sukabumi, Polres Sukabumi Kota, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaa Umum, PSDA Provinsi Jabar, aparat wilayah kelurahan dan kecamatan, komunitas dan masyarakat setempat.

Menurut Rahmi, aksi ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah dan warga dalam menjaga kebersihan aliran sungai. Sehingga aliran sungai di Sukabumi dapat bersih dari sampah dan terlihat indah.

Selain itu kata Rahmi, jika aliran sungai bersih maka dapat mencegah terjadinya bencana luapan air sungai akibat tersumbat oleh sampah. Terlebih saat ini sudah masuk musim penghujan.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahka, gerakan ini juga untuk memberikan edukasi kepada warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sungai. Sebab jika dilakukan maka akan berdampak negatif pada lingkungan.

"Gerakan ini dilakukan secara bergotongroyong antara semua elemen masyarakat," ujar Fahmi. Sebab upaya membersihkan kota tidak hanya mengandalkan pemerintah melainkan semua elemen masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement