Kamis 16 Jan 2020 17:42 WIB

Harga Cabai Naik, Pemkot Bandung Klaim Masih Aman

Kenaikan harga cabai terjadi karena kondisi cuaca yang memengaruhi kualitas produk.

Rep: Muhammad Fauzi Rdwan/ Red: Andi Nur Aminah
Pedagang saat menyortir cabai yang busuk (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang saat menyortir cabai yang busuk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Harga komoditas cabai mengalami kenaikan di Kota Bandung rata-rata sebesar Rp 60 ribu menjadi Rp 100 ribu perkilogram sejak satu pekan terakhir. Meski alami kenaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim kondisi tersebut relatif masih aman dan wajar.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan kenaikan harga cabai terjadi karena kondisi cuaca yang memengaruhi kualitas produk menjadi rendah. Sehingga, menurutnya para pedagang banyak yang mengeluarkan stok lama.

Baca Juga

"Karena cuaca, kualitas menurun. Harga mahal. Pedagang menggunakan stok lama dan produksi yang baru tidak terjual karena kualitas rendah. Kenaikan tiga hari terakhir," ujarnya, Kamis (16/1).

Ia mengatakan, jika penanganan terhadap komoditas cabai salah maka akan berdampak pada kualitas. Menurutnya, konsumen memilih ingin membeli cabai yang mulus sedangkan akibat cuaca cabai menjadi lebih mengecil.

"Intinya kualitas menurun, stok yang lama produksi digunakan, maka naik (harga)," katanya. Gin Gin mengatakan kenaikan harga cabai diperkirakan berlangsung satu pekan dan sudah normal. Sedangkan di Kota Bandung tidak terlalu bergejolak dan terkendali.

Ia mengatakan, jika harga komoditas dalam satu pekan mengalami kenaikan signifikan maka pihaknya akan melakukan intervensi. Salah satu yang dilakukan dengan menyelenggarakan operasi pasar di sejumlah titik.

"Kita bisa bekerjasama dengan Bulog atau menghubungi sentra produksi (cabai). Cabai itu rata-rata dari Jawa Tengah, Jember, Banyuwangi," katanya.

Gin Gin mengatakan harga komoditas di Kota Bandung secara umum masih relatif terjangkau dan terkendali. Apabila terdapat kenaikan yang signifikan maka tim inflasi akan turut turun bergerak ke lapangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement