Rabu 15 Jan 2020 18:53 WIB

PKB Pilih Proporsional Terbuka, Demokrat Pilih Semi Tertutup

PKB lebih memilih proposional terbuka dibandingkan tertutup.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bayu Hermawan
 Yaqut Cholil Qoumas
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Yaqut Cholil Qoumas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Yaqut Cholil Qoumas menilai hingga saat ini PKB belum berpikir memilih sistem proporsional tertutup. Menurutnya dengan sistem proporsional terbuka seperti saat ini dinilai sudah cukup baik.

"Sistem terbuka sekarang sudah baik dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh caleg untuk duduk sebagai anggota legislatif," kata Yaqut kepada Republika.co.id, Rabu (15/1).

Baca Juga

Wakil ketua komisi II itu juga mengkritik sistem pemilihan legislatif dengan sistem proporsional tertutup. Menurutnya hal tersebut berpotensi melahirkan kader jenggot.  "Yang mengakarnya ke atas, bukan di bawah lalu menumbuhkan oligarki politik di internal partai," ujarnya.

Yaqut menuturkan PKB bakal mengupayakan agar fraksi lain mendukung apa yang diharapkan PKB. "Sebagaimana PDIP akan meyakinkan fraksi lain bahwa tertutup juga lebih baik kan?," ucapnya.

Di lain pihak, Partai Demokrat menganggap, baik sistem proporsional tertutup maupun terbuka sama-sama ada masalahnya. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan bahwa Partai Demokrat mengusulkan agar sistem proporsional terbuka dan tertutup digabung.

"Mungkin yang lebih bagus gabungan, antara terbuka dan tertutup. Mungkin sekian kursi sekian persen itu adalah hak partai, tetapi sisanya terbuka," tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa proporsional tertutup menimbulkan masalah. Begitu juga dengan sistem proporsional terbuka.  "Jadi gabungan dari sistem itu lebih bagus, nanti akan kita bicarakan, mungkin dengan sistem semi tertutup," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement