REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Sebagian Jalan Raya Bandung-Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Tanjakan Mala, Kecamatan Naringgul, tertutup material batu dan tanah longsoran dari tebing setinggi 12 meter. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
"Longsor terjadi menjelang siang, sehingga sebagian badan jalan utama tertutup tanah dan batu. Namun, arus kendaraan masih dapat melintas meskipun secara bergantian," kata Jai (40), warga sekitar saat dihubungi Ahad (12/1).
Ia menjelaskan, warga tidak sempat melihat tanda-tanda atau suara gemuruh yang biasa terdengar sebelum terjadi longsor di tebing Tanjakan Mala yang sudah diperbaiki Pemprov Jabar beberapa bulan terakhir itu. Menjelang siang warga melihat sebagian badan jalan sudah tertutup longsoran tanah dan batu berbagai ukuran.
Meskipun tidak sampai menutup seluruh badan jalan seperti tahun sebelumnya, namun longsor juga menyebabkan jaring baja sepanjang 20 meter yang menutupi sebagian besar tebing sobek, sehingga material longsoran menutup sebagian badan jalan.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kendaraan yang melintas harus sabar mengantre karena petugas kepolisian dan TNI memberlakukan sistem buka tutup satu arah selama pembersihan material longsoran," ujarnya.
Kepala PPK PJN 2 Jabar Suparman mengatakan, setelah mendapat laporan warga terkait longsor di Tanjakan Mala, pihaknya langsung menugaskan tim di lapangan menuju lokasi untuk menyiapkan alat berat guna membersihakn material longsoran.
"Kendaraan masih bisa melintas meskipun secara bergantian, sehingga kendaraan roda dua dan empat tetapdapat melintas. Saat ini proses pembersihan material longsor masih berjalan dengan harapan menjelang sore arus sudah normal kembali," katanya.
Suparman menuturkan, pihaknya menurunkan dua unit alat berat, puluhan pegawai dibantu relawan tanggap bencana, TNI/Polri dan warga sekitar yang bertugas mengatur lalu lintas serta menyingkirkan batang pohon yang ikut terbawa longsor.
"Kami menghimbau warga khususnya pengendara agar tetap waspada dan berhati-hati saat melintasi di Jalur Nasional Bandung-Naringgul-Cidaun karena setiap musim hujan sejumlah titik rawan bencana longsor," katanya.
Bahkan pihaknya untuk sementara waktu melarang pengguna jalan untuk berhenti di sepanjang tebing yang sejak selesai dibangun banyak dijadikan tempat berswafoto karena rawan terjadi longsor susulan.
"Kami mengimbau pengguna jalan bersama petugas dari Polsek Naringgul, untuk tidak berhenti di sepanjang tebing Tanjakan Mala karena rawan terjadi longsor susulan, meskipun tebing telah dipasangi jaring pengaman," katanya.