Sabtu 11 Jan 2020 06:34 WIB

Dampak Obat GHB Bila Dicampurkan dengan Obat Lain

GHB sendiri merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf .

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
GHB sendiri merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf . Foto: Seorang petugas memperlihatkan sekantung obat bius jenis ketamine.
Foto: Antara/Ismar Partrizki
GHB sendiri merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf . Foto: Seorang petugas memperlihatkan sekantung obat bius jenis ketamine.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat Gamma hydroxybutyrate atau GHB mulai mencuat setelah kasus burning sun di Korea Selatan dan psikopat Reynhard di Inggris. Obat GHB dikenal sebagai obat bius yang digunakan dalam kasus pemerkosaan di club.

"GHB sendiri merupakan zat psikoaktif yang menyerang saraf (neurotransmitter). Efeknya sama seperti ketika orang minum alkohol," kata Direktur Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Daniyanto, Sabtu (22/1).

Baca Juga

Eko menjabarkan, Gamma-hydroxybutyric acid alias GHB merupakan obat dari neurotransmitter yang secara alami terjadi dalam tubuh. Sedangkan Neurotransmitter adalah bahan kimia yang membantu saraf mengirim dan menerima sinyal.

"Nah, GHB dapat memperlambat aktivitas di sistem saraf pusat. Sehingga pengguna dapat merasa pusing, mengantuk, dan berpotensi bingung," terang Eko.

Efek yang lebih buruk lagi dari konsumsi  obat GHB ini lanjut Eko, ditandai dengan depresi pernapasan, apnea, Pernafasan Cheyne-Stokes, hipotermia, bradikardia dengan peningkatan atau penurunan tekanan darah. Serta ketika menyerang sistem syaraf, GHB dapat menyebabkan kelemahan, pusing, kebingungan, halusinasi, amnesia jangka pendek, koma, aktivitas seperti kejang tonik-klonik, Nystagmus (gerakan mata naik turun yang tidak terkendali), vertigo, ataxia atau gangguan gerakan tubuh akibat kerusakan otak.

"Botol-botol minuman keras milik Reynhard Sinaga yang tertata di sudut flatnya. Diduga miras tersebut diberikan kepada korban setelah diberi obat bius. Maka itu pun memberikan efek tertentu ketika mencampur obat GHB dengan produk lainnya," ujar Eko.

Berikut ini, lima dampak dari obat GHB ketika dikonsumsi dengan cara dicampur produk lain.

Pertama, apabila alkohol berinteraksi dengan Gamma-Hydroxybutyrate maka dapat meningkatkan kantuk yang berlebihan.

Kedua, Amfetamin berinteraksi dengan Gamma-Hydroxybutyrate dapat menyebabkan efek samping yang sangat serius. Karena amfetamin merupakan obat yang dapat mempercepat sistem saraf, sedangkan GHB dapat memperlambat sistem saraf.

Ketiga, Haloperidol (Haldol) dengan Gamma-Hydroxybutyrate dapat mempengaruhi otak. Hal itu tentu tidak baik dan dapat menyebabkan efek samping yang serius.

Keempat, menggunakan GHB bersama obat-obatan untuk kondisi mental dapat meningkatkan efek dan efek samping serius. Seperti mencampur GHB dengan permitil, Prolixin, dan haloperidol (Haldol).

Kelima, GHB yang dicampurkan dengan pelemas otot dapat menyebabkan terlalu banyak kantuk dan efek samping yang serius.

Terakhir tegas Eko, bahwa obat jenis GHB ini belum masuk golongan narkotika, sebagaimana yang juga ditegaskan Badan Narkotika Nasional (BNN). Di Indonesia, GHB masuk dalam jenis obat-obatan daftar G.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement