Jumat 10 Jan 2020 22:51 WIB

Lubang Kecil Ancam Bangunan Sekolah di Sukabumi

Lubang tersebut setiap hari makin menganga membesar.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Anak Sekolah
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Anak Sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebuah lubang kecil dengan radius sekitar 30 centimeter yang berada di dalam komplek bagian belakang SDN 2 Subang Jaya Cikole Kota Sukabumi mengancam bangunan sekolah. Sehingga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat kelurahan menutup lubang tersebut.

Lokasi lubang tersebu berada di Jalan Ciaul Pasir 46 RT 03 RW 08 Kelurahan Subangjaya. Di mana dilaporkan karena tergerus air limpasan, sehingga lubang makin besar membahayakan siswa belajar dan samping atau belakang rumah warga.

"Menurut keterangan kepala sekolah lubang tersebut setiap hari makin menganga membesar,'' ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada wartawan, Jumat (10/1).

Kondisi itu seiring dengan limpasan air hujan yang jatuh dari genteng dan yang langsung terkonsentrasi masuk di tempat tersebut yang sehari harinya berfungsi sebagai septik tank.

Awalnya lanjut Zulkarnain, lubang itu kecil namun seiring dengan tingginya curah hujan air terus menerus masuk ke dalam lubang yang dikhawatirkan membesar. Kalau pergeserannya semakin melebar maka dikhawatirkan akan merusak bangunan.

Sekolah meminta bantua BPBD untuk melakukan tindakan pengamanan dan advokasi lebih lanjut dalam mengurangi bahaya. Selanjutnga BPBD dan pihak kelurahan setempat berdasarkan hasil pengecekan lokasi melakukan tindakan menutup lubang untuk sementara waktu.

Selain itu ungkap Zulkarnain, menyarankan sekolah segera melakukan tindakan pengerasan permukaan. Langkah ini dilakukan supaya air tidak meresap ke dalam menghindari makin melebarnya lubang tersebut.

BPBD juga sambung Zulkarnain, merekomendasikan sekolah atau Dinas Pendidiikan untuk segera melakukan tindakan perbaikan dan penataan lingkungan agar lebih aman. Khususnya menghindari insiden yang tidak dikehendaki. Terebih di lingkungan sekolah banyak aktivitas siswa-siswa, guru dan komite yang terlibat.

"Hasil pengecekan lokasi ini sekarang kurangnya mengancam unit bangunan sekitarnya yaitu unit bangunan yang terdekat yaitu ruang kelas belajar (RKB) kelas dua dan MCK,'' imbuh Zulkarnain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement