REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membantah berada di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) saat ramai operasi tangkap tangan Komisioner KPU WS oleh KPK.
"Disebut-sebut saya berada di PTIK, teman-teman tahu ini rapat kerja nasional dan HUT partai memerlukan sebuah konsentrasi kami mempersiapkan dengan matang sehingga minggu-minggu terakhir bahkan bulan-bulan terakhir energi dan pikiran saya fokus di dalam pelaksanaan rakernas dan teman-teman bisa lihat hasilnya, bisa lihat bagaimana jalan kejayaan bagi Indonesia Raya kita," ujar Hasto di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1).
Saat ditanya ulang mengenai PTIK, Hasto kembali menyebut soal persiapan Rakernas PDIP.
"Saya sejak kemarin mempersiapkan seluruh penyelenggaraan rapat kerja nasional ini karena kami berkeinginan bahwa partai tidak hanya berbicara tentang kekuasaan tapi sebagaimana disampaikan Ibu Mega, partai berbicara tentang sebuah kebijakan melalui peraturan perundang-undangan yang didorong oleh partai khususnya untuk membangun jalan kemakmuran itu," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono Argo pun membantah bahwa kedatangan penyidik KPK di kompleks PTIK untuk melakukan operasi tangkap tangan (OTT). Menurut dia, mereka hanya ingin menunaikan ibadah shalat di masjid di kompleks PTIK.
"Informasinya, anggota KPK ingin melaksanakan shalat di masjid PTIK," katanya.
Sebelumnya, berembus kabar bahwa kedatangan penyidik KPK di kompleks PTIK terkait dengan OTT anggota KPU RI WS. Kasus itu diduga melibatkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Hasto diisukan bersembunyi di salah satu kediaman petinggi Polri di kompleks PTIK untuk menghindari kejaran penyidik KPK.