Jumat 10 Jan 2020 01:50 WIB

Pasar Malam Sincia, Potret Keberagaman dan Toleransi Padang

Pasar Malam Sincia 2571 dalam rangka menyambut tahun baru Imlek.

Pasar Malam Sincia 2571 dalam rangka menyambut tahun baru Imlek dan potret toleransi di Padang. Foto tahun baru Imlek (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pasar Malam Sincia 2571 dalam rangka menyambut tahun baru Imlek dan potret toleransi di Padang. Foto tahun baru Imlek (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG— Komunitas masyarakat Tionghoa Kota Padang menggelar Pasar Malam Sincia 2571 dalam rangka menyambut tahun baru Imlek selama lima hari yakni dari 8 hingga 12 Januari 2020.

Wali Kota Padang, Mahyeldi, di Padang, Kamis (9/1), mengatakan Pasar Malam Sincia menggambarkan sebuah akulturasi yang baik di Padang.

Baca Juga

Dia menambahkan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kekayaan dan keanekaragaman kebudayaan yang ada di Kota Padang, salah satunya berupa kebudayaan Tionghoa.

Kegiatan Pasar Malam Sincia merupakan yang ke sembilan kali diadakan di Kota Padang dan kegiatan tersebut selalu berjalan tertib dan aman.

"Maka dari itu saya memprotes jika ada yang mengatakan tingkat toleransi di Sumatra Barat (Sumbar) rendah, karena buktinya tidak ada dan bahkan data penelitiannya diambil dari media sosial," jelas dia.

Dia mencemaskan ke depannya hal yang demikian dapat menimbulkan masalah sehingga terjadinya perpecahan.

Ketua Pelaksana Pasar Malam Sincia, Chartly Gunawan, menjelaskan kegiatan tersebut diinisisasi para himpunan keluarga etnis Tionghoa yakni dari delapan marga Tionghoa di Padang dan dukungan Pemprov Sumbar, Pemkot Padang, pihak sponsor, dan pendukung lainnya.Kegiatan ini berlokasi di Gang Hok Tek Jalan Klenteng, Kampung Cina, Kelurahan Kampung Pondok, Padang.Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu bentuk persiapan Hari Raya Imlek pada 25 Januari 2020 dengan menjual bahan sembako yang berkualitas dan murah untuk semua masyarakat Tionghoa dan masyarakat umum di Padang.

"Selain membagikan sembako murah, juga terdapat beberapa kegiatan lainnya seperti kegiatan seni tradisional yang akan dikenalkan pada anak-anak Tionghoa, pemilihan koko dan cici, dan beberapa kegiatan lainnya," terang dia.

Kemudian juga terdapat beberapa jenis kuliner yang bisa dinikmati langsung oleh para pengunjung.Nama Sincia berasal dari kata Sin yang berarti baru, Cia berarti bulan pertama dalam bahasa Hokkian.

Kemudian terjadi pergeseran penyebutan kata Sincia menjadi Imlek yang memiliki arti hampir sama dengan Sincia yaitu Im berarti bulan pertama dan Lek berarti kalender tetap dalam bahasa Hokkien.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement