Rabu 08 Jan 2020 23:47 WIB

TNI Angkatan Udara Tabur 4,8 Ton Garam di Awan Cumulus

Tabur garam di awan cumulus untuk memodifikasi cuaca.

Sejumlah personel TNI AU memukul tabung penampung garam atau consul saat menyemai garam pada awan dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang menggunakan Pesawat CN 295 di sekitar wilayah perairan Selat Sunda, Jumat (3/1/2020).
Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Sejumlah personel TNI AU memukul tabung penampung garam atau consul saat menyemai garam pada awan dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang menggunakan Pesawat CN 295 di sekitar wilayah perairan Selat Sunda, Jumat (3/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— TNI Angkatan Udara melakukan modifikasi cuaca dengan menabur 4,8 ton garam pada awan pembawa hujan (cumulus) di atas perairan Selat Sunda, Rabu (8/1).

"Kegiatan ini merespons prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait awan cumulus yang diprediksi akan melintas di kawasan Jabodetabek," kata Skadron Halim Perdanakusuma TNI AU, Mayor Pnb Anto Ngimron, di Jakarta.

Baca Juga

Pria yang bertindak sebagai pilot Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) itu mengatakan, kegiatan ini dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). "Hari ini dua kali penerbangan. Tadi pagi juga di Selat Sunda. Karena trennya awan dari arah barat," kataAnto di Lanud Halim Perdanakusuma.

Pesawat yang digunakan, yakni CN-295 yang mengangkut sebanyak 2,4 ton garam dalam sekali penerbangan. Garam ditabur dari ketinggian 10 ribu hingga 11 ribu kaki di ataspermukaan laut dengan melibatkan sepuluh anggota dari tim gabungan saat operasi dilakukan. "Kami sisir di sekitar Selat Sunda antara Cilegon sampai Pulau Sumatera, sisi barat utara Banten," katanya.

 

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement