Rabu 08 Jan 2020 01:11 WIB

200 Ribu Hektare Hutan di Bangka Belitung Rusak

Dinas Kehutanan mencatat 200 ribu hektare dari total 657 ribu hektare hutan rusak

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Dinas Kehutanan mencatat 200 ribu hektare dari total 657 ribu hektare hutan di Bangka Belitung rusak. Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO
Dinas Kehutanan mencatat 200 ribu hektare dari total 657 ribu hektare hutan di Bangka Belitung rusak. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA -- Kawasan hutan seluas 200 ribu hektare dari total 657 ribu hektare di Bangka Belitung rusak. Angka ini diperoleh berdasarkan catatan Dinas Kehutanan setempat.

Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Marwan, menuturkan sepertiga kawasan hutan rusak akibat berbagai kegiatan. Dia mengatakan total luas kawasan hutan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tersebar di seluruh daerah tersebut mencakup kawasan hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi.

Baca Juga

"Kerusakan pada kawasan hutan itu dapat mengakibatkan ancaman masalah sosial seperti banjir pada saat musim penghujan atau kebakaran hutan saat musim kemarau," ujarnya pada Selasa (7/1).

Untuk menyeimbangkan kawasan hutan agar tetap lestari, pihaknya menargetkan setiap tahunnya melakukan penanaman pohon di atas area hutan seluas 1.000 hektare. Selain melakukan penanaman pohon, pemerintah melibatkan Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat guna memberikan edukasi pemahaman mengenai pentingnya menjaga kelestarian kawasan hutan.

"Saya optimistis kawasan hutan dapat dikembalikan seperti semula dengan melibatkan peran kesadaran masyarakat di seluruh daerah," kata Marwan.

Kerusakan kawasan hutan, kata dia, diduga akibat berbagai kegiatan ilegal seperti penebangan pohon secara liar, penambangan biji timah ilegal, dan kegiatan lain yang dapat merusak hutan. "Penanganan dan menjaga kelestarian kawasan hutan harus dilakukan terpadu seluruh unsur termasuk pihak swasta dan masyarakat," jelas Marwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement