Senin 06 Jan 2020 21:38 WIB

DPRD DIY Minta Pemkot Benahi Kali Buntung

Sampah menumpuk di Kali Buntung.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Sampah menumpuk di Kali Buntung. Foto: Membersihkan sampah di sungai. ilustrasi
Foto: Antara
Sampah menumpuk di Kali Buntung. Foto: Membersihkan sampah di sungai. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi A DPRD DIY melaporkan masih banyak sampah yang menumpuk di Kali Buntung Yogyakarta. Hal ini dilaporkan usai dilakukannya peninjauan, Senin (6/01).

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan, tidak hanya sampah, talud yang ada di sepanjang kali juga rusak. Untuk itu, ia meminta tanggungjawab Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk membenahi dan membersihkan kali tersebut.

Baca Juga

"Wali kota harus turun tangan dan bertanggungjawab terhadap keadaan sungai yang ada di wilayahnya," kata Eko di Kantor DPRD DIY, Senin (6/01).

Ia mengatakan, perlu penanganan cepat, terlebih saat musim hujan. Sebab, di musim hujan sangat rawan banjir dan longsor yang bisa terjadi kapan saja.

Untuk itu, Kali Buntung  perlu penanganan yang serius. "Kita lihat tadi talud sudah rusak dan hal ini dapat mengancam keselamatan warga. Demikian juga sampah, perlu pengelolaan yang lebih serius dari Pemda," ujarnya.

Ia pun berharap ada perhatian khusus dari Pemkot Yogyakarta dalam hal ini Wali Kota Yogyakarta terkait masalah yang ada di Kali Buntung. Pemkot Yogyakarta, katanya, harus segera mengambil tindakan guna menjaga predikat kota budaya.

Untuk menjaga predikat tersebut, tidak hanya pada pembangunan fisik. Tetapi, kata Eko, citra Yogyakarta harus dipertahankan.

"Ini Pak Wali Kota harus bekerja keras karena sampah yang ada mengganggu aliran alir dan dapat mengganggu kesehatan," kata Eko.

Sungai yang penuh dengan tumpukan sampah dan rawan bencana, menurutnya, dapat mencoreng citra Yogyakarta itu sendiri.

"Kita rekomendasikan agar segera dilakukan pembersihan sampah di sungai, juga agar Pemda lakukan kajian teknis dengan melibatkan pakar, praktisi dan tokoh masyarakat setempat agar talud beserta sarana prasarana dapat dibangun," ucap Eko.

Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Suwardi menekankan agar adanya koordinasi antar sektor. Hal ini, katanya, sangat diperlukan untuk menciptakan kondisi sungai yang baik.

"Peralatan komunikasi antar petugas juga harus diaktifkan, misalnya ada CCTV yang terpasang di pinggir sungai. Sehingga dapat terpantau jika ada yang membuang sampah di kali, serta alat komunikasi lainnya" ujarnya.

Sementara itu, Camat Jetis, Sumargandi mengatakan, Jetis memang rawan terhadap banjir dan tanah longsor. Hal ini disebabkan karena Jetis dilalui oleh tiga sungai yakni Sungai Code, Sungai Winongo dan Kali Buntung.

"Kita berharap adanya dukungan Pemda DIY dalam misi penanggulangan bencana. Khususnya bagi warga di sekitar tiga sungai," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement