Selasa 07 Jan 2020 04:29 WIB

Pengungsi Banjir Lebak Mulai Terserang Penyakit

Jumlah pengungsi banjir Lebak mencapai 1.000 orang.

Suasana posko pengungsian korban gempa di Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten.
Foto: Republika/Singgih Wiryono
Suasana posko pengungsian korban gempa di Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat yang tinggal di sejumlah lokasi pengungsian bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten mulai terserang penyakit. Petugas medis harus bekerja keras untuk menjalani pengobatan dan perawatan.

"Serangan penyakit itu di antaranya ISPA, diare, sesak napas, pegal, hipertensi, maag dan gatal-gatal," kata Kepala Puskesmas Lebak Gedong Kabupaten Lebak, Suripto di Lebak, Senin (6/1).

Baca Juga

Masyarakat yang tinggal di pengungsian sejak enam hari terakhir hingga ratusan orang menjalani pengobatan hingga perawatan. Dua orang di antaranya terpaksa dirujuk ke Puskesmas Cipanas.

Saat ini petugas medis bekerja keras selama 24 jam. Jumlah pengungsi korban bencana alam mencapai 1.000 orang.

Mereka petugas medis terdiri dari dokter, perawat dan bidan sebanyak 25 orang melayani warga pengungsian dengan cara piket dan bergantian. "Kami memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya kepada warga yang dilanda bencana alam agar tidak menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB)," katanya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, stok obat-obatan cukup setelah didistribusikan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten juga bantuan dari organisasi IDI, IBI dan Kimia Farma.

Namun, pihaknya lebih memikirkan bagaimana penanganan warga pengungsian ke depan. Karena dipastikan memakan waktu jangka panjang.

Sebab, jika waktu panjang dikhawatirkan obat-obatan tidak terpenuhi untuk pengoabatan masyarakat. "Kami berharap tidak terjadi kekurangan obat-obatan itu," kata Suripto.

Petugas medis Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Amelia mengatakan saat ini persedian obat-obatan relatif aman dan mencukupi untuk kebutuhan dua pekan ke depan.

Saat ini, kebanyakan warga yang tinggal di pengungsian mulai terserang berbagai penyakit. Seperti gatal-gatal, pilek, batuk, demam hingga diare.

"Kami bisa menangani semua penyakit itu. Karena stok obat cukup," katanya.

Sementara itu, Saniyah warga pengungsian Desa Banjar Irigasi Kecamatan Lebak Gedong mengatakan dirinya sudah dua hari terakhir ini dirawat inap di Puskesmas Lebak Gedong karena anaknya berusia balita terserang diare. "Kami melihat perkembangan kesehatan anaknya kini sudah kembali sehat setelah menjelani rawat inap itu," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement