Senin 06 Jan 2020 00:02 WIB

Anies Klaim 85 Persen Wilayah DKI Aman dari Banjir

Anies mengakui, masih ada 15 persen wilayah di Jakarta yang terdampak banjir.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo (kanan)
Foto: Antara/Galih Pradipta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengklaim berhasil mengantisipasi banjir di wilayah Jakarta dengan menggunakan rumah pompa yang ada. Anies menyebut, sebanyak 85 persen wilayah Jakarta, aman dari terjangan banjir.

"Ketika hujan lebat tanggal 31 Desember 2019 dan 1 Januari 2020, maka semua rumah pompa itu berfungsi. Semua dikerjakan. Karena itu Alhamdulillah, 85 persen wilayah Jakarta aman," kata Anies di Kelurahan Makasar, Jakarta Timur, Ahad (5/1).

Baca Juga

Meski demikian, Anies mengakui, masih ada 15 persen wilayah di Jakarta yang terdampak banjir. Walaupun menurut dia, sistem yang ada saat ini untuk mengantisipasi banjir sudah baik. "Ada 15 persen yang terdampak, dan 15 persen itu ada di bawah satu persen yang ketinggian airnya di atas 1,5 meter. Artinya, secara sistem, kesiapan kita Alhamdulillah baik. Besok kita akan lebih siaga lagi terutama di tempat-tempat yg memiliki risiko ekstra," jelas Anies.

Anies menilai, hal itu disebabkan oleh pompa air di Jakarta yang tidak mampu menghadapi cuaca ekstrem. Sehingga tidak dapat menampung debit air.

"Tentu dengan curah hujan yang ekstrem, maka kemampuan pompa untuk mengalirkan dibandingkan dengan hujan yang jatuh memang tidak seimbang, jadi itu faktanya,"  jelas dia.

Namun, Anies tidak menjelaskan secara rinci mengenai permasalahan tersebut. Ia hanya mengatakan, saat ini Pemprov DKI sebisa mungkin bekerja menyedot air banjir menggunakan dengan pompa yang ada, salah satunya dengan penggunaan pompa secara bergantian.

"Anda perhatikan misalnya dipasang 10 pompa pada saat yang sama hanya dinyalakan tujuh (unit pompa), dan tiga istirahat nanti gantian istirahatnya semata-mata supaya tidak terjadi kegagalan pompa," papar Anies.

Sejauh ini, kata dia, Jakarta memiliki 478 pompa air di 176 titik lokasi. Dari angka itu ada sekitar 122 pompa mobile juga disiagakan dan diklaim Anies semuanya dalam keadaan optimal.

Anies menyebut, pompa itu digunakan di wilayah yang bebas dari banjir. Salah satu tempat yang dia contohkan adalah wilayah Kemang yang menurutnya memiliki curah hujan tinggi tetapi tidak terkena banjir karena keberadaan pompa. "Karena pompa mobile kita bekerja di Kemang Raya dan mengangkat terus menerus kali krukut dengan kecepatan yang diforsir, karena itu kemudian teramankan ini terjadi di 85 persen wilayah Jakarta yang semuanya itu mengalami hujan di tempat-tempat itu kita berhasil," ujar Anies.

Sementara tempat yang curah hujannya ekstrem seperti di Kampung Makassar, antara pompa mengalirkan dengan hujan yang jatuh tidak seimbang. Anies mengatakan, insya Allah aka dicatat semua tempat yang berisiko tinggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement