Jumat 03 Jan 2020 20:38 WIB

Dinkes Jabar Beri Layanan Kesehatan 24 Jam di Daerah Banjir

Dinkes Jabar meminta warga korban banjir untuk menjaga kesehatan dan lingkungan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pengungsi beraktivitas di posko Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jalan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Sejumlah pengungsi beraktivitas di posko Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jalan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota yang terkena dampak banjir. Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Prov Jabar, Drg Juanita PF, MKM, Dinkes Jabar melakukan analisis kebutuhan, termasuk obat obatan dan bahan habis pakai.

"Kami pun memberikan pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas yang terkena dampak manjur 24 jam," ujar Juanita di acara Jabar Punya Informasi (Japri) terkait Penanganan Bencana di Jabar, Jumat (3/1).

Menurut Juanita, ada titik Posko kesehatan di semua daerah seperti di Kabupaten Bandung Barat (KBB), ada tiga pelayanan kesehatan yakni di Cimareme, Ngamprah dan Desa Cipendeuy Padalarang.

Sedangkan di Kota Bekasi, kata dia, ada 42 pos Puskesmas. Serta, satu Posko di Pendopo Wali Kota Bekasi. Sisanya, ada  mobile Puskesmas. Untuk Kabupaten Bekasi ada 44 Puskesmas dan Posko kesehatan di 60 titik. Sementara Karawang, ada 50 Puskesmas.

"Kalau obat-obatan sekarang masih bisa dipenuhi kab/kota untuk bahan habis pakai. Kami juga ada petugas piket lima orang dokter perawat, bidan dan kesehatan lingkungan dan gizi," katanya.

Juanita mengimbau pada warga pascabanjir agar menjaga kesehatan personal dan lingkungan. Kedua, jangan lupa untuk mengonsumsi air bersih serta menjaga makanan yang terkena banjir.

"Masyarakat juga harus menjaga kebersihan alat-alat makan. Karena curah hujan tinggi laksanakan 3M plus, tutup sarang nyamuk, barang bekas dan PSN (pemberantasa  sarang nyamuk)," katanya.

Terkait penyakit yang akan timbul pasca banjir, Juanita mengatakan, yang paling rawan adalah penyakit kulit gatal, nyeri otot, diare dan penyakit saluran pernapasan. Sementara menurut Kadiv Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Jabar, Tri Yanto, sejak hari pertama banjir timnya telah turun ke lapangan. Yakni, ke Bogor, Depok, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.

"Tim kami ikut membantu Emevakuasi. Kami ada 12 relawan, tim medis, membuka dapur umum, genset, dan membagikan 5.800 nasi boks serta 800 dus air mineral," katanya.

Saat ini, kata dia, pengungsi banjir masih membutuhkan beberapa keperluan. Yakni, peralatan untum membersihkan rumah yang terendam lumpur, dapur umum, perlengkapan bayi, pompa sedot air untuk membersihkan rumah, sepatu boat, dan peralatan.

"Kami selain membantu evakuasi, juga mengurusi pengungsi dan masyarakat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement