Kamis 02 Jan 2020 22:39 WIB

Pergerakan Tanah di Puspahiang Tasikmalaya Masih Terjadi

Pergerakan Tanah di Puspahiang masih terjadi, warga harus waspada.

Longsor terjadi Dusun Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (2/1). Jalan desa terputus akibat longsoran itu dan menyebabkan tiga desa sempat terisolasi.
Foto: Dok BPBD Tasikmalaya
Longsor terjadi Dusun Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (2/1). Jalan desa terputus akibat longsoran itu dan menyebabkan tiga desa sempat terisolasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  TASIKMALAYA— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mencatat pergerakan tanah di Kecamatan Puspahiang diperkirakan masih terus terjadi sehingga warga harus tetap waspada dan diharuskan mengungsi ketika turun hujan deras.

Dia menuturkan, pergerakan tanah dan longsor yang melanda pemukiman warga di Dusun Mandalasari, Desa Mandalasari, Kecamatan Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya itu terjadi sejak Kamis (2/1) pagi.

Baca Juga

"Jika hujan dengan intensitas tinggi disarankan penghuni rumah pindah tempat dulu karena kondisi tanah diperkirakan akan terus bergerak," kata Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat, kepada wartawan di Tasikmalaya, Kamis.

Akibat kejadian itu, kata dia, jalan desa sempat terputus, sehingga warga yang tinggal di tiga dusun terisolasi, namun kondisi tersebut sudah cepat ditangani sehingga tidak lagi terisolasi.

"Akses jalan untuk roda dua sudah bisa masuk, artinya tiga dusun itu sudah tidak terisolasi total karena kendaraan roda dua sudah bisa masuk," katanya.

Dia menyampaikan, BPBD telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya untuk segera membangun jalan yang terputus itu. "Kita sudah membuka jalan dan tiga dusun itu sudah tidak terisolasi," katanya.

Camat Puspahiang, Zalkaf DR Asma, menambahkan, longsor terjadi pada Kamis sekira pukul 06.00 WIB akibat hujan deras mengguyur lama wilayah itu menyebabkan jalan terputus dan satu rumah warga terancam roboh.

Petugas di lapangan, kata dia,sudah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman, kemudian membersihkan puing-puing pohon yang terbawa longsor, dan membangun jalan darurat agar warga bisa lewat. "Saat ini adalah membangun kembali jalan tersebut agar bisa dilewati oleh roda empat," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement