REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Resor Jakpus mengerahkan 1.500 personel untuk membantu warga dalam penanganan banjir yang melanda Ibu Kota Jakarta. Demikian disampaikan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto usai mendampingi pemberian bantuan makanan ringan dan air minum kepada warga yang terkena dampak banjir di Kelurahan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Kamis.
"Personel kita sekitar 1.500, itu kita kerahkan semua," ujarnya.
Heru mengatakan pengerahan itu dilakukan sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang meminta kepada seluruh jajaran Kepolisian dan TNI untuk memprioritaskan bantuan untuk menyelamatkan warga yang terjebak banjir atau terkena musibah.
Selain untuk membantu penanganan banjir, para personel kepolisian juga akan dikerahkan untuk membantu mengamankan rumah-rumah yang ditinggalkan warga ke tempat pengungsian.
"Jadi sistem pengamanan kita apabila memang warga membutuhkan, Kring Serse kita bergerak. Jadi titik-titik yang kira-kira warga meninggalkan rumah akan tetap kita jagain," katanya.
Ke depan, kata ia, kalau memang airnya masih tinggi, polisi akan menggunakan perahu untuk melaksanakan patroli keamanan di sekitar rumah yang ditinggalkan.
Polres Metro Jakarta Pusat telah mendirikan sejumlah posko, terutama di titik-titik yang rawan banjir. "Jadi dari tempat kita, pasti ada posko yang disediakan oleh para Kapolsek kita," katanya.
Kepolisian telah mendeteksi beberapa daerah yang masih terkena dampak banjir di Jakarta Pusat, di antaranya di Bendungan Hilir, Kemayoran dan Sawah Besar dengan ketinggian banjir yang bervariasi antara 10-50 sentimeter.
"Bervariasi. Sampai sekarang yang masih tergenang di daerah Kemayoran masih ada. Kemudian Sawah Besar masih ada walaupun hanya setengah meter, tapi sudah mulai menyurut," katanya.
Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa Kapolsek Metro Tanah Abang sampai saat ini belum menerima laporan kehilangan maupun pencurian dari rumah warga yang terkena dampak banjir.
Namun, mereka menerima laporan dari sejumlah warga bahwa mereka mengalami kerugian karena kerusakan peralatan elektronik dan perabotan lain di rumah masing-masing.