Kamis 02 Jan 2020 20:45 WIB

Soal Pelanggaran Kedaulatan, Mahfud Tunggu Respons China

Pemerintah RI telah menyampaikan nota protes ke China terkait pelanggaran di Natuna.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menunggu respons China terkait pelanggaran kedaulatan di Natuna. (foto ilustrasi),
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menunggu respons China terkait pelanggaran kedaulatan di Natuna. (foto ilustrasi),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD masih menunggurespons Pemerintah China atas nota protes yang telah dikirimkan terkait intrusi kapal Penjaga Pantai China ke perairan Natuna, Kepulauan Riau. Sebelumnya nota protes telah disampaikan Kemenlu.

"Ya, kan sudah, Menlu (Menteri Luar Negeri) sudah mengajukan protes, ya," katanya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Kemenlu, kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu, sudah mengirimkan nota diplomatik protes ke Pemerintah China. "Itu ditunggu perkembangannya," kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu.

Sebelumnya, sejumlah video berdurasi pendek menayangkan pencurian ikan oleh kapal asing di perairan Natuna belakangan ini viral di media sosial.

Kemenlu menginformasikan adanya pelanggaran atas zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia, termasuk kegiatan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing), dan pelanggaran kedaulatan oleh Penjaga Pantai China di perairan Natuna.

Atas pelanggaran tersebut, Kementerian Luar Negeri telah memanggil Duta Besar China untuk Indonesia dan menyampaikan protes keras. "Nota diplomatik protes juga telah disampaikan," dikatakan dalam pernyataan tertulis, Senin (30/12).

Dubes China pun telah mencatat sejumlah hal yang telah disampaikan dan akan segera melaporkannya ke Beijing.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement