REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bandara Internasional Adisutjipto menggelar kirab kereta kencana dalam menyambut Tahun Baru, Selasa (31/12). Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengatakan, kegiatan ini dapat melestarikan dan semakin mengenalkan kearifan lokal Yogyakarta.
Bahkan, kegiatan ini juga dapat mengangkat potensi pariwisata Yogyakarta. Untuk itu, pihaknya berencana akan memasukkan kegiatan ini dalam kalender event Yogyakarta pada awal 2020.
"“Pada awal tahun 2020 nanti, kami memasukkan kirab kereta kencana Adisutjipto ini dalam kalender event Yogyakarta, agar masyarakat dapat semakin mengenal kearifan lokal yang dimiliki dan sekaligus dapat turut menarik kunjungan wisatawan ke Yogyakarta," katanya, Selasa (31/12).
General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama juga mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan budaya lokal. Sehingga, melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendongkrak potensi pariwisata di Yogyakarta, Solo dan Semarang.
"Ini juga semangat untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa bandara, khususnya Adisutjipto," ujar Pandu.
Kirab kereta kencana tersebut melibatkan 228 Bregada. Yakni terdiri dari Bregada Wira Waskita Lanud Adisutjipto, Bregada Nyi Ageng Serang dan Bregada Yudo Manggolo.
Pandu menjelaskan, kereta kencana Adisutjipto ini buatan tahun 1700 yang dimodifikasi oleh adik Sri Sultan Hamengku Buwono X yakni Gusti Bendoro Pangeran Haryo Yudhoningrat. Kereta ini, katanya, ditarik oleh empat ekor kuda putih.
Kirab ini mengambil titik pemberangkatan dari Terminal A Adisutjipto. Lalu melintasi Jalan Raya Solo ke arah barat menuju pertigaan Ringroad dan dilanjutkan Jalan Raya Solo ke arah timur. "Setelah itu kirab kembali lagi ke Bandara Adisutjipto," jelasnya.
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, kirab ini memiliki daya tarik khusus. Sebab, mendapat sambutan meriah baik dari masyarakat Yogyakarta maupun wisatawan yang berkunjung melalui Bandara Adisutjipto.
"Ke depan, dengan beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) secara penuh pada Maret 2020, akan semaki mendorong kunjungan kegiatan pariwisata. Tidak ada kendala lagi bagi wisatawan mancanegara masuk ke Yogyakarta karena bandaranya sudah siap," kata Faik.