Rabu 01 Jan 2020 14:35 WIB

Banjir Jakarta dan Tudingan Siapa yang Salah

Anies Baswedan tidak mau menyalahkan siapa-siapa di masalah banjir Jakarta.

Warga melintasi banjir yang menggenangi Perumahan kawasan Jalan H. Ipin, Pondok Labu, Jakarta, Rabu (1/1/2020). Tingginya intensitas hujan sejak kemarin hingga pagi ini membuat jalan H.Ipin ke Pondok Labu ter putus.
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Warga melintasi banjir yang menggenangi Perumahan kawasan Jalan H. Ipin, Pondok Labu, Jakarta, Rabu (1/1/2020). Tingginya intensitas hujan sejak kemarin hingga pagi ini membuat jalan H.Ipin ke Pondok Labu ter putus.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Fauziah Mursid, Ronggo Astungkoro, Antara

JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mau menyalahkan pihak manapun di masalah banjir hari ini (1/1). Pemprov DKI Jakarta siap untuk bertanggung jawab menanggulangi masalah banjir yang saat ini melanda Ibu Kota.

Baca Juga

"Pemprov DKI mengambil sikap bertanggung jawab atas masalah yang sekarang muncul. Kami respons cepat, kami bantu tangani. Pada saat ini kami tidak mau nyalahkan siapapun dan apapun sekarang adalah saatnya memastikan warga selamat dan terlindungi," kata Anies saat ditemui meninjau tanggul di Jalan Latuharhari, Jakarta Pusat.

Menurutnya saat ini prioritas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah mengevakuasi masyarakat dari banjir. Sehingga tidak ada korban akibat hujan dengan curah tinggi yang mengguyur Jakarta sejak sore kemarin.

"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI tidak ada saling menyalahkan pada fase ini. Tidak usah menyalahkan orang pada fase ini. Prioritas saat ini seluruh warga Jakarta terselamatkan," kata Anies.

Hingga saat ini diketahui beberapa daerah masih melakukan evakuasi warga. Salah satunya seperti di Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Anies mengatakan sekitar 100 warga masih terjebak di rumahnya dan belum terevakuasi dari banjir yang mengepung kawasan itu.

"Tadi lebih dari 100 orang masih berada di rumahnya. Jadi kita fokus ke situ dulu. Evakuasi. Baru setelah semua selesai kita lihat apa sumber masalahnya, " kata Anies.

Usai meninjau tanggul di Jalan Latuharhari, Anies bergerak menuju ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan rombongan akan meninjau lokasi banjir di Jakarta dengan menggunakan helikopter. Tinjauan untuk memastikan penanganan banjir berlangsung dengan baik, cepat dan tepat.

photo
Sejumlah warga beraktivitas saat terjadi banjir di kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (1/1).

Doni mengingatkan kembali kepada BPBD DKI Jakarta dan sekitarnya agar lebih fokus langkah penanganan bencana banjir. Dia berpesan untuk memastikan posko yang ada diaktifkan dan dilengkapi dengan dapur umur, MCK dan sebagainya agar masyarakat bisa terlayani dengan baik.

Doni juga menghimbau masyarakat agar segera evakuasi ke tempat aman jika tempat tinggalnya berpotensi banjir lebih besar. "Utamakan nyawa selamat terlebih dahulu dari pada harta," tuturnya.

Korban Banjir

Di Jakarta banjir sudah menyebabkan korban. Warga Palmerah, Jakarta Barat berinisial Y (18) dinyatakan hilang setelah beberapa saat bersama temannya melewati Kali Inspeksi Grogol ketika hujan deras mengguyur Jakarta.

Hal itu dibenarkan oleh Kapolsek Palmerah Komisaris Polisi Ade Rosa. "Iya benar, Rabu pagi tadi ada yang tenggelam," kata Ade saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Terpisah, Kepala Bagian Humas Polres Metro Jakarta Barat Iptu Bachrun mengatakan korban bernama Y merupakan warga RT 10 RW 3 Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.

"Pagi tadi pada saat air meluap dengan derasnya, menurut informasi warga bertiga ini berlomba antar teman. Mereka bertiga terlihat loncat, yang dua bisa menepi dan muncul kembali tapi yang satu tidak terlihat," kata Bachrun.

Bachrun mengatakan warga yang menyaksikan kecelakaan tersebut sempat ikut mencari Y yang menghilang. Namun korban tidak juga muncul ke permukaan air. "Sampai sekarang korban belum muncul kembali," ujar Bachrun.

Saat ini kata Bachrun, beberapa anggota Brimob sudah yang datang ke lokasi kejadian, tepatnya di pinggir kali Jalan Kemanggisan Utama Raya.

Selain anggota kepolisian, petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan juga turut terjun mencari korban hilang di Kali Inspeksi Grogol. "Sampai saat ini masih dalam pencarian data data lengkap menyusul dan saya akan menuju ke lokasi," kata Bachrun.

photo
Banjir di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu (1/1).

Personel Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya langsung diterjunkan untuk menanggapi laporan seorang bayi yang terjebak saat banjir menerjang Kelurahan Cipinang Melayu RT04/04, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, upaya evakuasi tersebut bahkan dipimpin langsung oleh Direktur Sabhara Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ngajib yang tengah meninjau lokasi banjir di Cipinang Melayu.

"Dir Sabhara Polda Metro Jaya KBP Ngajib mengevakuasi korban bencana banjir di Cipinang Melayu dengan ketinggian banjir 2-3 meter. Ada dua keluarga yang di antaranya ada satu anak bayi terjebak banjir di rumah di tenga-tengah lokasi banjir, jarak rumah korban dengan tepian kurang lebih 200 meter," kata Kombes Yusri saat dikonfirmasi, Rabu.

Selain monitoring dan membantu evakuasi keluarga yang terjebak banjir, Kombes Ngajib juga memimpin langsung evakuasi seorang warga Cipinang Melayu yang meninggal akibat banjir. Korban meninggal diketahui bernama M.Ali (82), yang meninggal saat banjir menerjang kediamannya di kawasan Kelurahan Cipinang Melayu RT04/04, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur, Rabu (1/1).

"Korban banjir di antaranya sampai saat ini di Cipinang Melayu ada satu yang meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Rabu.

Korban dikenal oleh warga sekitar sebagai seorang guru ngaji. Selain itu, polisi menduga masih ada dua orang warga lain yang meninggal dunia dalam upaya evakuasi.

Bantuan Banjir

Kementerian Sosial (Kemensos) RI mengirimkan bantuan kebutuhan dasar untuk warga terdampak banjir di DKI Jakarta. Bantuan bencana alam untuk Jakarta telah dikirimkan dari Gudang Pusat Kemensos di Bekasi ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.

"Kemensos sudah turun sejak kemarin malam, Selasa (31/12). Bantuan kebutuhan dasar secara bertahap kami kirimkan ke wilayah terdampak, sekaligus juga mengaktifkan dapur umum lapangan dan menyiagakan personel Tagana untuk membantu evakuasi warga," ujae Menteri Sosial, Juliari P Batubara, dalam keterangan persnya.

Ari menjelaskan, bantuan bencana alam untuk DKI Jakarta telah dikirimkan dari Gudang Pusat Kemensos di Bekasi ke Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta. Total bantuan sebesar Rp 750 juta yang terdiri dari bantuan makanan siap saji 2.000 paket, bantuan makanan anak 1.800 paket, mi instan 30.000 bungkus, tenda gulung 500 lembar, peralatan keluarga 8.000 paket, selimut 200 lembar dan 100 paket sandang.

"Dapur umum untuk DKI Jakarta sudah berdiri dengan dikoordinir oleh Dinas Sosial DKI Jakarta. Demikian halnya dapur umum untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bekasi telah berjalan mulai pagi ini dengan dukungan Tagana dan Sinsos setempat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement